Advertisement
Kurangi Kawasan Kumuh, Gunungkidul Bangun IPAL Komunal di 4 Desa

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Guna mengurangi wilayah kumuh, Pemkab Gunungkidul bakal membangun instalansi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di empat desa. Empat desa yang menjadi sasaran program masing-masing Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk; Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari; Desa Karangtengah, Kecamatan Wonosari dan Desa Karangmojo, Kecamatan Karangmojo.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Agus Subariyanta, mengatakan empat lokasi dipilih dalam program pembangunan IPAL karena di wilayah tersebut masih ada kawasan kumuh. "Pembangunan IPAL menjadi bagian dari program kebersihan," ujarnya kepada Harian Jogja, Senin (15/7/2019).
Advertisement
Menurut dia, pembangunan IPAL di empat desa yang tersebar di empat kecamatan tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). IPAL di empat desa tersebut polanya swakelola. "Kami hanya menyediakan bahannya, yang mengerjakan IPAL masyarakat sekitar," tuturnya.
Agus menyatakan anggaran yang diperlukan untuk membuat sebuah instalasi IPAL sekitar Rp134 juta. Adapun kendala yang ditemui dalam membuat IPAL komunal ialah ketersediaan lahan. Masyarakat sudah mempunyai sambungan rumah (SR) tetapi perlu tempat pembuangan IPAL komunal yang terpadu. "Lokasi bak IPAL komunal biasanya berasal dari tanah wakaf, hibah, atau tanah kas desa," kata dia.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Aris Suryanto, mengungkapkan pembuatan IPAL memanfaatkan gaya gravitasi yakni mengalirkan limbah dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. "Seperti prinsip air," ucapnya.
Terkait dengan pengurangan kawasan kumuh dengan membangun IPAL, Aris menyatakan dalam jangka panjang sebuah IPAL komunal akan melebihi kapasitas daya tampung. Dengan demikian, solusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat ialah membangun IPAL secara swadaya. "Pemerintah sifatnya hanya memberi stimulan jadi perlu dukungan dari masyarakat juga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, WHO Khawatirkan Makin Banyaknya Remaja Pengguna Vape di Indonesia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadi Tersangka Penganiayaan 13 Santri Pondok Pesantren Ora Aji Tak Ditahan
- Sleman Gagal Pertahankan Gelar Juara Umum di Popda DIY 2025
- Kejari Gunungkidul Masih Tangani Satu Berkas Kasus Mafia Tanah Kas Desa Sampang Gedangsari
- Polisi Sebut Pelaku Pengganti Plat Nomor BMW yang Tabrak Mahasiswa FH UGM Dapat Perintah Dari Dua Orang
- Ekskavator yang Terjebak 10 Tahun di Danau Buatan Mangunan Dievakuasi
Advertisement