Underpass Hanya Dibangun untuk Tol Jogja-Solo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Usulan penambahan underpass untuk jalan tol di DIY hanya dibangun di ruas jalan tol Jogja-Solo. Adapun konstruksi untuk ruas jalan tol Jogja-Bawen menyesuaikan kondisi di lapangan.
Sekda DIY Gatot Saptadi mengatakan model konstruksi jalan tol di wilayah DIY baik Jogja-Bawen maupun Jogja-Solo akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Apakah konstruksi nantinya berupa elevated ataupun atgrade, hal itu bagian dari kajian dan perhitungan teknis saja. "Ini terkait dengan plus minus pembangunan. Tingkat kesulitan seperti apa dan biaya seperti apa?," kata Gatot kepada wartawan, Jumat (19/7/2019).
Advertisement
Bagian-bagian yang teknis tersebut, lanjut Gatot, tidak mengubah rencana pembangunan jalan tol untuk kedua ruas tersebut. Baginya, hal itu sudah menunjukkan kemajuan terkait rencana pembangunan jalan tol. "Khusus untuk ruas jalan tol Jogja-Solo ada penambahan underpass di sekitar arah Manisrenggo [Klaten] seusai usulan Sultan," katanya.
Meskipun demikian, Gatot mengaku belum mengetahui halangan apa yang menyebabkan adanya tambahan underpass di ruas jalan tersebut. "Itu persoalan teknis ya. Untuk yang lainnya seperti exit dan entri tolnya juga masih dicermati," katanya.
Untuk ruas tol Jogja-Bawen, menurut Gatot sudah tidak ada persoalan. Pemda DIY juga tidak mempersoalkan apakah entri tol dari wilayah Jawa Tengah ada perubahan. Hal ini terkait dengan akses jalan tol ke wilayah Candi Borobudur. "Kabarnya Magelang tidak mau tol dari sisi barat jalan nasional, maunya dari Timur. Tapi bagi kami tidak masalah, itu sudah sesuai DED," katanya.
Menurutnya, ada beberapa penyesuaian jalan tol Jogja-Bawen seperti koneksi dengan konstruksi jalan Bedah Menoreh. Hal ini diharapkan agar potensi wisata di wilayah Kulonprogo dan Magelang seperti Borobudur juga mendapatkan akses. "Bagaimanapun, jaringan tol harus nyambung dan tidak terputus. Kedua jalan tol ini [Jogja-Bawen dan Jogja-Solo] akan terkoneksi melalui Ring Road," katanya.
Sebelumnya, Dirjen Bina Marga Kemen PUPR Sugiyartanto mengatakan hingga kini finalisasi trase sudah mencapai 70-80%. Jika prosesnya lancar, pihaknya menargetkan lelang keduanya dilaksanakan akhir tahun ini. "Kalau lelang akhirnya tahun ini, maka konstruksi bisa dilakukan awal 2020," katanya di Kepatihan.
Menurutnya, rencana pembangunan jalan tol baik Jogja-Bawen maupun Jogja-Solo perlu melihat berbagai macam aspek sehingga proses penentuan trase membutuhkan waktu yang cukup panjang. "Kami masih membutuhkan satu hingga dua kali pertemuan lagi untuk ground survei dan mencocokkan trasenya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 23 November 2024
- Puluhan Petani Tanaman Landscape di Sleman Dukung Harda-Danang di Pilkada 2024
- Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024
- Jadwal DAMRI ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pantai Baron Gunungkidul dan Parangtritis Bantul, Cek di Sini
- Cek Cuaca di Jogja Sabtu 23 November 2024, Waspadai Potensi Hujan Petir di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement