Advertisement

Danais Harus Dimanfaatkan untuk Kemajuan Desa

Rahmat Jiwandono
Senin, 22 Juli 2019 - 21:17 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Danais Harus Dimanfaatkan untuk Kemajuan Desa Gubernur DIY, Sri Sultan HB X (kanan) melihat hasil kerajinan keset hasil produksi warga Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Senin (22/7/2019). - Istimewa/Dokumen Humas Pemkab Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Demi menunjang pembangunan hingga tingkat paling bawah, Dana Keistimewaan (Danais) dapat digunakan untuk kemajuan desa di seluruh wilayah DIY. Hal tersebut diatur dalam UU No.13/2012 tentang Keistimewaan DIY.

"Sekarang danais disalurkan untuk pembangunan melalui APBD kabupaten/kota di DIY," kata Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat berkunjung ke Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Senin (22/7/2019).

Advertisement

Sultan menjelaskan danais yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk DIY sebesar Rp1,2 triliun. Untuk Kabupaten Gunungkidul, danais masuk dalam APBD, sehingga masyarakat yang membutuhkan bisa mengakses atau mengajukan proposal ke Bupati atau Dinas Kebudayaan (Disbud) Gunungkidul.

Dijelaskan Sultan, masyarakat dapat mengakses bantuan dana untuk mengembangkan latihan menari dan kesenian lainnya. Meski demikian Sultan mengimbau agar danais bisa menumbuhkan kesenian agar anggaran yang diterima tidak terbuang sia-sia. "Danais bisa digunakan untuk membeli kostum kesenian sehingga bisa menjadi aset sebagai bagian dari organisasi," ujarnya.

Menurutnya, dana keistimewaan diperuntukkan pada pembinaan bukan untuk membiayai pertunjukan kesenian. Dalam program ini, pemerintah berkewajiban memberikan pembinaan. Untuk pelaksanaan, pembinaan dan pelestarian budaya wajib melibatkan anak muda seperti karang taruna. "Selama ini yang sudah mendapat Bantuan Gubernur (Bangub) seperti Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, wisatanya tumbuh dengan adanya 100 homestay," kata Sultan.

Bupati Gunungkidul, Badingah, menyatakan dipilihnya Desa Rejosari, Kecamatan Semin lantaran daerah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Rencananya di desa ini dibangun rest area. Dengan beragam keunggulan yang dimiliki seperti produksi keset, kaos batik produksi kaum difabel dan produk pangan seperti sarivera, desa ini diharapkan mampu terus berkembang seiring adanya danais dan Bantuan Gubernur. "Saya ucapkan terima kasih atas kunjungan Ngarsa Dalem," ucap Badingah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement