Advertisement
Pencak Malioboro Festival Digelar Lagi Tahun Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan pesilat dari seluruh Nusantara akan meramaikan Pencak Malioboro Festival (PMF) VI. Acara tahunan yang sudah kali keenam digelar akan digelar selama dua hari, mulai Jumat-Minggu (6-8/9/2019) di Jalan Malioboro dan Monumen Serangan Oemoem (SO) 1 Maret.
Salah satu panitia PMF VI, Yosi Tantungan mengatakan PMF tahun ini mengambil tema Indonesia Damai. Dalam gelaran kali ini, tercatat 6.200 peserta dari nasional dan internasional telah terkonfirmasi ikut.
Advertisement
Dari Jogja, kata dia, ada 20 perguruan silat yang akan turut memeriahkan silaturahmi akbar ini. “PMF VI merupakan usaha pelestarian budaya dengan melakukan pendidikan budaya kepada masyarakat umum, khususnya generasi muda agar turut melestarikan budaya asli Nusantara, salah satunya pencak silat,” ujarnya, Selasa (3/9/2019).
Tema Indonesia Damai dimaksudkan untuk memperkenalkan pencak silat dengan kekayaan filosofinya, mampu menyatukan banyak perbedaan. Ia menyebutkan di Indonesia memiliki setidaknya 600 aliran pencak silat yang belum semuanya teridentifikasi. “Setiap daerah memiliki keunikan masing-masing, tidak ada yang lebih unggul,” ucap dia.
Sejumlah kegiatan yang akan mewarnai PMF VI di antaranya adalah kompetisi koreografi pencak, Kaulan Titik Nol, menggambar bersama untuk anak-anak, lokakarya silat terbuka, panggung gebyar pencak silat. “Puncaknya, di hari terakhir akan digelar pawai PMF VI di sepanjang Jalan Malioboro serta ikrar Indonesia Damai bersama Wakil Gubernur KGPA Paku Alam X.
Sebelum pelaksanaan PMF VI, tepatnya pada Rabu (4/9/2019), panitia menggelar Pencak Wisata Budaya. Dalam kegiatan ini, para pecinta dan pemerhati silat dari mancanegara dijak untuk mengenali pencak silat khas dari berbagai daerah serta budaya Indonesia. “Selama empat hari mereka akan mempelajari berbagai aliran pencak silat dari berbagai perguruan di Nusantara. Selain itu mereka juga akan diperkenalkan dengan budaya Indonesia, seperti blangkon, panahan tradisional atau jemparingan, dan sebagainya,” kata dia.
KGPA Paku Alam X berharap misi PMF unutuk menjunjung Indonesia Damai dapat tersebar ke seluruh Nusantara. “Ini menjadi upaya dari Jogja untuk meminimalkan residu pertentangan antar kelompok sebaai dampak dari pemilu yang lalu,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ini Rangkuman Detik-Detik Indonesia Cetak Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23
- Pengusaha Solo, Rudy Indijarto, Halalbihalal Bareng Puluhan Anak Yatim Piatu
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement