Advertisement

Promo November

Kemarau, Sejumlah Objek Wisata Air di Gunungkidul Kering

Muhammad Nadhir Attamimi
Senin, 21 Oktober 2019 - 23:17 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Kemarau, Sejumlah Objek Wisata Air di Gunungkidul Kering Embung Nglanggeran di Desa Nglanggerang mengering karena air disedot untuk menyirami tanaman buah di lokasi sekitar. Foto diambil beberapa waktu lalu. - Ist/pengelola wisata Nglanggeran.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kemarau panjang yang melanda wilayah Gunungkidul berdampak pada angka kunjungan wisatawan di objek wisata air. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Asty Wijayanti, menyatakan beberapa objek wisata yang terdampak di antaranya Embung Nglanggeran, Embung Batara Sriten serta beberapa objek wisata air yang mengandalkan pasokan air hujan.

"Saat musim kemarau seperti saat itu otomatis embung yang mengandalkan air hujan menjadi kering," kata Asty saat ditemui Harian Jogja, Minggu (20/10/2019).

Advertisement

Meski angka wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air seperti Embung Nglanggeran merosot, secara umum jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul tetap stabil. "Objek wisata lain seperti wisata pantai dan wisata minat khusus sepertu Gua Pindul dan Kalisuci tidak terpengaruh, jumlah wisatawan tetap banyak," ujarnya.

Menurut Asty, masa low season liburan juga berpengaruh dengan angka kunjungan wisatawan. Meski demikian, jajarannya berharap jumlah wisatawan bakal melonjak saat libur akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi

News
| Senin, 25 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement