Advertisement

Sepekan Operasi Zebra Progo, 3.101 Pengendara Terjaring Razia

Muhammad Nadhir Attamimi
Rabu, 30 Oktober 2019 - 06:37 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Sepekan Operasi Zebra Progo, 3.101 Pengendara Terjaring Razia Aparat Satlantas Polres Gunungkidul saat menggelar Operasi Zebra Progo 2019 di Kota Wonosari, Selasa (29/10/2019) - harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Selama sepekan menggelar Operasi Zebra Progo 2019, jajaran Satlantas Polres Gunungkidul menindak 3.101 pengendara yang melanggar aturan lalu lintas. Sebanyak 1.680 pengendara ditilang dan sebanyak 1.421 pengendara lainnya mendapatkan teguran.

Kasatlantas Polres Gunungkidul, AKP Anang Tri Nuviyan, menjelaskan peningkatan pelanggaran masih didominasi oleh pengendara sepeda motor yakni di kisaran 80%, sedangkan untuk mobil dan angkutan lainnya berkisar 20% dengan jenis pelanggaran yang variatif.

Advertisement

"Paling banyak pelanggaran yakni pengendara sepeda motor, khususnya pengendara di bawah umur. Selain itu banyak pengendara yang terjaring lantaran tidak menggunakan helm sesuai standar," kata Anang kepada Harian Jogja, Selasa (29/10/2019).

Anang menjelaskan untuk penilangan jajarannya tidak menyediakan sidang di tempat. Seluruh pelanggar, baik pengendara sepeda motor maupun pengemudi mobil diberi surat tilang dan harus mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Wonosari, Gunungkidul.

Ia menjelaskan tren pelanggaran berkendara di wilayah Gunungkidul tidak jauh berbeda dengan operasi sebelumnya. Kebanyakan pelanggar masih didominasi anak-anak sekolah yang belum mencapai umur untuk berkendara. Banyaknya orang tua yang tidak bisa mengantarkan atau menjemput anak-anaknya untuk bersekolah membuat anak-anak nekat mengendarai kendaraan bermotor dan terjaring razia. "Anak-anak siswa SMP belum boleh membawa sepeda motor karena belum memiliki SIM. Sebagian besar yang terjaring mengaku tidak diantar orang tua karena sibuk," ujarnya.

Anang menjelaskan operasi kali ini menyasar pengendara anak usia produktif hingga masyarakat umum. Sebab, angka kecelakaan banyak yang berasal dari anak usia produktif. "Tujuannya agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran dan kepatuhan guna mewujudkan keamanan dan ketertiban berlalu lintas di Gunungkidul," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement