STIM YKPN Gencarkan Kerja Sama dengan Perusahaan

Harianjogja.com, JOGJA-- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIM YKPN) Jogja melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia mahasiswa kampus tersebut.

Dalam lawatan ke Jakarta pada Selasa (5/11/2019), Ketua STIM YKPN Suparmono bersama Wakil Ketua I Eka Sudarusman dan jajaran lainnya melakukan kerja sama dengan The Indonesian Capital Market (TICMI), Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan dan PT Asanka Kreasi Mandiri.

Suparmono mengatakan untuk menghasilkan lulusan yang siap bekerja di pasar modal, menggandeng TICMI adalah langkah tepat. TICMI merupakan satu-satunya lembaga pendidikan dan pelatihan pasar modal yang sekaligus menyelenggarakan ujian sertifikasi profesi pasar modal di Indonesia.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh TICMI bertujuan memenuhi kebutuhan regulator, investor ritel, institusional dan perusahaan efek dalam menyiapkan SDM yang terampil, memiliki kecakapan profesi di bidang pasar modal serta memahami hukum dan etika yang berlaku. “Dengan melakukan kerja sama dengan TICMI ini, lulusan STIM YKPN akan memiliki sertifikat pendamping ijazah dalam bentuk sertifikat profesi Wakil Perantara Pedagang Efek [WPPE], Wakil Manajer Investasi [WMI] dan Wakil Penjamin Emisi Efek [WPEE],” jelas Suparmono melalui rilis, Selasa.

Adapun untuk menghasilkan lulusan siap kerja di dunia perbankan, STIM YKPN melakukan kerja sama dengan LSPP dan PT Asanka Kreasi Mandiri atau Asanka Training sebagai training provider dari Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP).

“Lewat kerja sama dengan LSPP ini diharapkan lulusan STIM YKPN selain memiliki sertifikat profesi perbankan sebagai pendamping ijazah, alumni STIM YKPN juga memiliki kompetensi di bidang operasi perbankan dan memudahkan lulusan STIM YKPN untuk bekerja di bidang perbankan,” kata dia.

Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Ketua STIM YKPN Suparmono dengan TICMI, LSPP maupun dengan PT Asanka Kreasi Mandiri. STIM YKPN menargetkan setiap lulusannya memiliki empat sertifikasi profesi yaitu sertifikat Bank Operation Program, pasar modal, pajak serta sertifikat di bidang ekspor dan impor. Hubungan yang erat antara perguruan tinggi dengan industri diyakini memperkuat sinergi kedua belah pihak. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News