Advertisement

Djaduk Wafat, Keluarga Kraton Ikut Berduka Cita

Ujang Hasanudin
Rabu, 13 November 2019 - 13:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Djaduk Wafat, Keluarga Kraton Ikut Berduka Cita KPH Notonegoro melayat Djaduk Ferianto, Rabu (13/11/2019)). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Keluarga Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ikut berduka cita atas wafatnya seniman Djaduk Ferianto. Ungkapan belasungkawa itu disampaikan oleh Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro saat melayat Djaduk di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu (13/11/2019) siang.

KPH Notonegoro tiba di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja bersama Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono dan Ratu Bendoro. "Kami dari keluarga Kraton turut berduka cita, ikut belasungkawa untuk keluarga [Djaduk Ferianto]," kata Notonegoro.

Advertisement

Notonegoro mengatakan wafatnya Djaduk cukup mengagetkannya karena ia mengetahui sebelumnya almarhum yang memiliki nama lengkap RM Gregorius Djaduk Ferianto tersebut senpat beraktivitas dan terlihat sehat, "Kami mendoakan semoga keluarga tabah," ucap dia.

Djaduk meninggal dunia pada Rabu dini hari di rumahnya sekitar pukul 02.30 WIB. Djaduk meninggal dalam usia 56 tahun karena serangan jantung. Jenazahnya disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan rencananya akan dimakamkan di Sembungan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.

Kenangan

Notonegoro menilai Djaduk merupakan seniman kreatif, mampu keluar dari pakem seni atau out of the box. Selain kreatif, Djaduk juga dinilai pintar berinovasi. Proyek terakhir Djaduk adalah Ngayogjazz, "Ngayogjazz jadi warisan langgeng yang harus diteruskan oleh seniman-seniman Jogja," kata dia.

Sami dari GKR Hayu ini mengungkapkan pernah berbicara soal jalanan bersama Djaduk saat berada di New York. Ia bersama Djaduk bicara soal street art yang ada di Amerika Serikat tersebut, "Mas Djaduk punya pemikiran bagaimana street art itu isa diterapkan di Jogja karena street art di New York memang bagus," ungkap Notonegoro.

Selain kreatif dan inovatif, Notonegoro juga menilai Djaduk dapat menginspirasi banyak orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement