Advertisement

Pemkab Gunungkidul Belajar Program Wisata Halal di Kota Mataram

David Kurniawan
Jum'at, 15 November 2019 - 20:12 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pemkab Gunungkidul Belajar Program Wisata Halal di Kota Mataram Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Kelik Yuniantoro (kiri), menyerahkan cinderamata kepada Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram I Made Swastika Negara, Rabu (13/11/2019). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul menggelar kunjungan kerja ke Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (13/11/2019). Selain untuk memperat tali persaudaraan, kunjungan bertujuan melihat pengembangan program wisata halal di Kota Mataram.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, mengatakan kunjungan yang dilakukan bersama rombongan wartawan ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengembangan wisata halal yang dikembangkan oleh Pemkot Mataram.

Advertisement

Menurut dia, banyak manfaat yang diperoleh dalam kunjungan ini karena program yang dikembangkan bisa disinergikan di Gunungkidul. Salah satunya untuk peningkatan pendapatan asli daerah. “Kami juga bertukar pikiran terkait dengan promosi yang memanfaatkan keberadaan media, baik cetak maupun elektronik,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, I Made Swastika Negara, mengatakan wisata halal yang dikembangkan salah satunya untuk menarik wisatawan dari sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Menurut dia program ini dikembangkan untuk memberikan rasa aman terhadap wisatawan saat berkunjung.

Dijelaskan Swastika, dalam pengembangan wisata halal ada yang harus ditaati oleh pelaku wisata. Ia mencontohkan untuk olahan makanan yang diproduksi diwajibkan memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia. “Sertifikat ini untuk menjamin kelayakan produksi sehingga wisatawan yang membeli bisa mendapatkan rasa aman,” katanya.

Selain itu, dalam pengembangan wisata halal juga mewajibkan setiap destinasi wisata menyediakan fasilitas tempat beribadah sehingga pengunjung dapat menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Hal yang sama juga berlaku di tempat menginap. “Ini tidak hanya untuk pengunjung yang beragama Islam, tapi untuk tempat peribadatan agama lain juga disediakan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Imbas Shutdown AS, Virginia Darurat, Program Pangan SNAP Terhenti

Imbas Shutdown AS, Virginia Darurat, Program Pangan SNAP Terhenti

News
| Jum'at, 24 Oktober 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement