Advertisement

Ini Asal Mula Sumur di Bawah Musala Tempat Mahasiswa UIN Jogja Tewas Tercebur

Newswire
Senin, 02 Desember 2019 - 19:27 WIB
Budi Cahyana
Ini Asal Mula Sumur di Bawah Musala Tempat Mahasiswa UIN Jogja Tewas Tercebur Miyem menunjukkan lokasi meninggalnya mahasiswa UIN Jogja saat menjadi imam salat di Pesantren Ilmu Giri, Nogosari, Selopamioro, Imogiri, Bantul, Minggu (1/12/2019). - Harian Jogja/Kiki Luqmanul Hakim

Advertisement

Harianjogja.com, BANTULMahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (UIN) Jogja, M Sirojul Milal, 22, meninggal dunia setelah tercemplung di dalam sumur saat menjadi imam Salat Isya di musala Pesantren Budaya Ilmu Giri, Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Imogiri, Bantul, Sabtu (30/11/2019).

Lantai musala yang terbuat dari bambu ambrol saat salat memasuki rakaat ketiga. Milal terjatuh dan langsung masuk ke dalam sumur yang tepat berada di bawah musala. Sumur tersebut tak ditutup beton, tetapi hanya potongan bambu dan papan.

Advertisement

Wardoyo, 35, warga Desa Selopamioro, Imogiri, mengungkapkan sumur tersebut sudah ada sejak sekitar 2005.

“Memang di ruang imam itu tepat di bawahnya dibuat sumur. Sebelum dibangun masjid, sumur itu sudah ada sejak dulu pada pembangunan awal 2004-2005,” kata Wardoyo dikutup dari suara.com, jaringan harianjogja.com, Senin (2/12/2019).

Baru beberapa waktu setelah sumur itu ada, musala kemudian dibangun. “Nah agar sumur tetap bersih [tidak kemasukan sampah atau daun], dibangunlah musala dan kebetulan posisi imam berada di atas sumur. Mungkin saat korban sujud, berat badannya bertambah dan tempat itu ambrol. Tapi saat saya membersihkan masjid dan berada di atas tempat imam, tidak ada lantai rapuh dan aman semua," katanya.

Wardoyo yang kerap membersihkan Pesan-Trend Budaya Ilmu Giri setiap kali ada kegiatan menyebutkan selama ini keadaan selalu aman. Tidak pernah terjadi persoalan apalagi menyebabkan orang meninggal dunia.

“Sudah sering kegiatan mahasiswa dilakukan di sini. Jadi ini bukan pondok pesantren di mana santri tinggal di sini. Tapi lokasi ini digunakan untuk kegiatan seni, budaya, dan kegiatan outbound para mahasiswa dan masyarakat luar desa. Selama ini semua kegiatan berjalan aman. Baru kali ini terjadi insiden seperti itu,” kata Wardoyo.

Musala berukuran 7x7 meter tersebut dibangun di atas panggung setinggi satu meter. Saat ini ruang imam tempat Milal terjatuh telah ditutup dengan papan. Sumur yang berada tepat di ruang imam juga sudah ditutup kayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemendagri Sebut Dana Desa Bisa Digunakan untuk Pemberantasan Narkoba

News
| Selasa, 23 April 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement