Advertisement
Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Hujan yang masih kerap turun di wilayah Kabupaten Bantul membuat para petani garam mengalami kendala dalam proses produksi.
Curah hujan yang belum mereda menyebabkan proses kristalisasi air laut menjadi lebih lama dari biasanya, seorang petani di pantai Tanggul Tirto bernama Purnama (47) menjelaskan lamanya proses itu memengaruhi waktu panen garam.
Advertisement
“Bulan ini seharusnya sudah masuk musim kemarau, tapi karena masih ada hujan, produksi garam jadi terhambat. Prosesnya jadi lebih lama dan waktunya tidak cukup untuk ngejar produksi lebih cepat,” ujarnya Rabu (2/7/2025).
Untuk mengakali tantangan cuaca ini, para petani mencoba menyiasatinya dengan cara menampung air laut terlebih dahulu dalam kolam-kolam penampungan. Mereka percaya, semakin lama air laut disimpan, maka kualitasnya akan semakin baik karena kadar garamnya meningkat.
Proses pembuatan garam dari awal hingga menghasilkan kristal siap panen biasanya memakan waktu sekitar dua bulan. Namun, dengan strategi penimbunan air terlebih dahulu, petani berharap bisa mempersingkat waktu kristalisasi di tahap akhir.
“Kita simpan air laut di bak paling tidak dua bulan. Semakin lama disimpan, proses pengkristalannya semakin cepat. Airnya istilahnya semakin tua."
“Kita punya enam kolam. Air laut kita tampung dulu, dikumpulkan satu sampai dua bulan, baru setelah itu kita pindahkan ke tanel sekitar satu bulan untuk proses pengeringannya,” jelasnya.
Selain cuaca, persoalan lain yang juga menjadi tantangan utama adalah keterbatasan dalam penggunaan teknologi. Saat ini, mayoritas petani garam di wilayah tersebut masih mengandalkan cara-cara manual tanpa dukungan alat modern.
“Kita belum pakai teknologi sama sekali. Semua masih manual. Air hanya kita endapkan lama, lalu dipindah ke tanel biar kena angin dan matahari. Tapi karena cuaca belum menentu, sulit untuk mengejar produksi maksimal,” katanya.
Dengan kondisi musim hujan yang belum sepenuhnya berlalu dan keterbatasan teknologi yang digunakan, petani garam di Bantul masih harus bekerja ekstra keras untuk menjaga kesinambungan produksi mereka.
Terakhir, Purnama berharap cuaca segera membaik agar proses kristalisasi dapat berjalan lebih optimal dan hasil produksi bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Leonardo DiCaprio Disebut Cocok untuk Squid Game Versi Amerika Serikat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul
- Pedagang Eks TKP ABA Keluhkan Pengunjung Sepi, Wali Kota Jogja Bakal Gelar Sejumlah Event
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
- Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
Advertisement
Advertisement