Advertisement
Kepala Sekolah Rakyat DIY dari Bantul dan Kulonprogo, Formasi Guru Menyusul

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus mengejar kesiapan Sekolah Rakyat yang akan mulai beroperasi pada pertengahan Juli mendatang. Saat ini, dua Sekolah Rakyat di DIY sudah memiliki Kepala Sekolah yang diambil dari wilayah DIY.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, menjelaskan kepala sekolah ditunjuk oleh pusat, diambil dari tenaga pendidikan di wilayah DIY. “Sebelumnya guru PNS. Masih muda semua. Satu dari Bantul untuk menjadi Kepala Sekolah Rakyat 19, Sonosewu. Satu lagi dari Kulonprogo untuk Sekolah Raktat 20, Purwomartani,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).
Advertisement
Kemudian untuk formasi guru, ia belum mengetahui berapa banyak yang disediakan. Formasi guru baru akan diinformasikan pada Kamis (3/7/2025). “Untuk guru baru besok 3 Juli pengumuman dari Disdakmen [Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah]. Ini proses semuanya,” katanya.
Pada Sekolah Rakyat tersebut nantinya akan diberikan mata pelajaran umum dan tambahan berupa pendidikan karakter dan pendidikan keterampilan. “Ada plus dari sekolah reguler. Karena boarding school 1x24 jam proses pendidikannya,” paparnya.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Siapkan Siswa Cadangan Sekolah Rakyat
Di kedua Sekolah Rakyat ini nantinya juga akan disediakan fasilitas free wifi atas kerja sama dengan Kementerian Informasi dan Digital (Komdigi). “Ada free wifi, akan memasang sesuai standar, yang besar, untuk di dua Sekolah Rakyat itu,” ungkapnya.
Tahapan terakhir sebelum beroperasinya Sekolah Rakyat yakni cek kesehatan bagi calon siswa dan guru, yang akan dilaksanakan sebelum 14 Juli. “Tapi cek kesehatan itu tidak jadi menggugurkan anak. Kalau ada penyakit, kita bersama Dinas Kesehatan akan merawat,” kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 275 siswa dari seluruh kabupaten/kota se-DIY hadir bersama orang tua atau wali untuk mengikuti pembekalan pada Sabtu (28/6/2025) di Sekolah Rakyat Sonosewu. Dinas Sosial DIY telah berkomunikasi intensif sebanyak empat kali dengan orang tua atau wali siswa sebagai bagian dari upaya membangun pemahaman dan semangat bersama.
“Peran orang tua tetap penting, meskipun anak-anak akan tinggal di asrama. Tujuan utama Sekolah Rakyat bukan hanya memberikan akses pendidikan, tapi juga membentuk cara pandang, sikap hidup, dan perilaku yang positif. Harapannya, ini menjadi jalan nyata untuk memutus rantai kemiskinan,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapal Feri Membawa 53 Penumpang dan 12 Kru Tenggelam di Selat Bali, Basarnas Kerahkan Rigid Inflatable Boat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
- Cegah Kawasan Kumuh, DPUPKP Bantul Terapkan WebGIS di Tiga Kapanewon Wilayah Pantai Selatan
- Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
- Pendaftaran Jalur Domisili Wilayah untuk SPMB SMP di Bantul Diklaim Berjalan Lancar
- Putusan MK Pisahkan Pemilu dan Pilkada, PDIP Kota Jogja Soroti Substansi Demokrasi
Advertisement
Advertisement