Advertisement
Bayaasin, Cara Jogja Memasyarakatkan Susu Kambing

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Bayaasin mengenalkan dan memasyarakatkan susu kambing etawa sejak 2017. Meski belum sepopuler susu sapi, manfaat dan kekhasan susu kambing ini tidak kalah baiknya. Usaha ini berlokasi di Jalan Mangunnegaran Kidul No. 14, Panembahan, Kraton, Kota Jogja.
Tidak ada teh atau kopi untuk tamu di Kantor Bayaasin. Setiap ada orang yang berkunjung, maka suguhannya berupa satu gelas susu kambing etawa hangat. Ini sudah menjadi standar operasional wajib.
Advertisement
Bayaasin memang menjadi produsen susu kambing etawa bubuk. Pemberian sampel susu untuk mendapat respon dari konsumen. Rasa susu kambing itu tidak terlalu manis, tidak juga hambar. Selepas minum pun, tidak ada sisa-sisa bau kambing di mulut, sesuatu yang sering menjadi momok para penikmat olahan kambing atau susunya.
Tidak hanya enak, susu kambing juga baik untuk kesehatan tubuh. Chief Executive Officer Bayaasin, Muhammad Faksi, mengatakan kandungan dalam susu kambing bisa lebih baik dari susu sapi. "Bahkan dalam kualitas terbaiknya, kandungan susu kambing kualitasnya mendekati air susu ibu,” kata Faksi, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Malam Tirakatan Dimanfaatkan untuk Sosialisasi Program Olah Sampah Mas Jos
Sebenarnya, susu kambing etawa bukan produk pertama dari perusahaan ini. Berdiri tahun 2017, Bayaasin lahir sebagai perusahaan distribusi. Mereka menyalurkan produk buatan pihak lain.
Produk susu baru ada setahun kemudian. Kala itu, susu kambing etawa belum banyak dilirik orang, baik sebagai usaha maupun konsumsi pribadi. Faksi punya visi memberdayakan para peternak susu kambing etawa di Indonesia. "Para peternak susu kambing etawa saat itu skalanya masih kecil, belum ada peternak besar. Para peternak kecil itu kami kumpulin, kami beli susunya," katanya.
Di masa awal memasarkan produknya, penyesuaian harga menjadi tantangannya. Faksi mengatakan, produk susu pertama perusahaannya yaitu Etawaku. Harga dan bahannya premium. Setahun kemudian, setelah melewati beragam penelitian, muncul produk serupa yang lebih terjangkau. Namanya Daymilk.
"[Produk yang] Etawaku kurang begitu cepet [secara penjualan]. Terus bikin yang murah, semua orang perlu bisa menikmati susu kambing, dan tidak harus mahal, baik tidak harus mahal, [agar] semua bisa mendapatkan manfaat susu kambing etawa," katanya.
Perbanyak Edukasi
Produk sudah terjangkau, tantangan berikutnya berupa pengenalan dan edukasi pada masyarakat. Faksi mengatakan pada calon kliennya, selain bermanfaat pada kesehatan, susu kambing etawa itu khas Indonesia, tidak ada di negara lain. Seiring dengan berjalannya waktu, berpapasan dengan momen pandemi Covid-19, penjualan meningkat drastis.
Saat pandemi, ada anjuran dari Kemenkes untuk mengonsumsi susu kambing. Konsumsi tersebut untuk menaikkan imun tubuh. "Itu penjualan langsung naik, sangat berdampak. Dari sebulan [jualan] 1.000 pcs, menjadi sehari 500 pcs, naik sehari 1.000 pcs, dan sekarang perhari ngirim 4.000 pcs,” kata pria berusia 32 tahun ini.
Meski pandemi mereda dan kegiatan sudah normal, produksi tetap tinggi. Banyak yang mengonsumsi susu kambing sebagai ‘penawar’ long Covid-19, atau kondisi mantan penderita yang mudah lelah dan sebagainya. Bahkan pernah ada konsumen dari Malang, lanjut Faksi, yang sengaja ke Jogja untuk membeli Daymilk.
Produksi yang meningkat kemudian mengubah pola produksi dari manual beralih menggunakan mesin. Bayaasin tetap memberdayakan pekerja lama, dengan menambah pegawai baru. Pasar terbesar Daymilk mulai dari Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Bali, dan wilayah Indonesia Timur lainnya.
Tidak hanya secara online, produk susu kambing ini juga tersedia di berbagai minimarket. Saat penjualan Daymilk meningkat, masalah yang datang justru stok susu dari para peternak. Sejauh ini, supply bahan baku susu kambing berasal dari Jogja dan sekitarnya, Lumajang, Banyuwangi, Tegal, dan Garut.
Namun semuanya masih dalam taraf peternak kecil, bukan supplier yang memiliki puluhan atau ratusan kambing. Alhasil, stok bahan baku tidak selalu bisa mengimbangi produksi. Namun Faksi menganggap ini sebagai bagian dari tantangan berbisnis. Kendala sedikitnya peternak kambing, bisa menjadi lahan yang bisa digarap.
“Perjuangan sampai hari ini enggak gampang, mengurus lebih dari 100 karyawan, tiga cabang, 50 gudang [kecil penyimpanan di berbagai daerah] bukannya tidak ada masalah. Tapi ya hadapi saja,” katanya.
Sasar Generasi Milenial
Saat ini, konsumen Daymilk banyak dari kalangan usia 30 tahun ke atas. Chief Executive Officer Bayaasin, Muhammad Faksi, mengasumsikan, umur tersebut merupakan orang yang sudah mulai mementingkan manfaat dari sebuah makanan atau minuman. Usia ini juga fase seseorang mulai merasakan sakit.
Sehingga susu kambing etawa dengan segala kandungannya menjadi banyak dilirik fase usia itu. “Usia-usia 30 tahun ke atas biasanya udah teredukasi. [Konsumen juga] terutama penderita sendi, karena susu kambing bagus buat tulang. [Usia konsumen berdampak pada] penjualan yang lebih ramai di Facebook daripada TikTok. Di TikTok penggunanya kebanyakan milenial,” kata Faksi.
Meski pembeli dari kalangan milenial belum banyak, justru itu menjadi target market yang masih cukup luas. Ke depan, Daymilk akan banyak menyasar golongan anak-anak muda itu. Kampanye mencegah daripada mengobati bisa menjadi relevan.
BACA JUGA: Viral Ikatkan Tali Sepatu Pasukan Pengibar Bendera, Ini Respons Wabup Ambar
Faksi melihat, beberapa penyakit yang sebelumnya banyak diderita orang tua, kini semakin banyak mengidap anak-anak muda. “Jadi enggak harus nunggu dia sakit baru pengobatan,” katanya.
Agar semakin memudahkan konsumen, ke depan akan tersedia Daymilk dalam bentuk saset. Sehingga pembelian bisa lebih dekat seperti di toko kelontong. Harga juga bisa lebih ekonomis. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak minum susu kambing etawa. “Semua orang bisa dan berhak minum susu kambing etawa,” kata Faksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ledakan Pabrik Mesiu di Rusia Tewaskan 20 Orang dan 130 Terluka
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- DIY Berlakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor hingga 31 Oktober 2025
- Eks Napiter di DIY Ikuti Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI
- Bantul Target Juara Umum Porda DIY 2025, Segini Bonus yang Disiapkan Pemkab
- Tak Hanya Serang Lahan Pertanian, Monyet di Gunungkidul Curi Telur Ayam
- Satpol PP Bantul Amankan 2.084 Batang Rokok Ilegal
Advertisement
Advertisement