Advertisement
30 Hektare Cabai Lahan Pasir Bantul Terserang Patek, Ini Kata Pemkab Bantul
Seorang petani di Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Bantul, menunjukkan tanaman cabai miliknya yang mengering akibat serangan penyakit patek, Selasa (28/1/2020). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Nyaris semua tanaman cabai yang ada di wilayah pesisir selatan Bantul saat ini terserang penyakit patek atau Antraknosa. Para petani pun terpaksa mencabuti tanaman cabai dan membuangnya serta menggantinya dengan jenis tanaman lain.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Bantul, Imawan Ekohandriyanto mengatakan saat ini umumnya petani memang tidak menanam cabai. Sebagian besar petani sudah menanam padi karena ketersediaan air cukup. Petani yang menanam cabai di musim hujan ini ia anggap di luar musim atau off-season.
Advertisement
“Biasanya cabai ditanam di musim kemarau April hingga September. Kalau ditanam di luar musim memang resikonya banyak, resiko diserang hama dan penyakit. Hama yang menyerang misalnya lalat buah dan kutu kebul berwarna putih,” kata Imawan, Selasa (28/1/2020).
Wakil Ketua Gapoktan Manunggal Gadingsari, Sunardi mengatakan penyakit patek yang menyerang tanaman cabai sebenarnya sudah terjadi sejak awal Januari lalu atau sejak musim hujan, namun akhir-akhir ini penyakit yang ditandai dengan bintik-bintik jamur di bagian buah cabai kemudian membusuk itu mulai meluas.
BACA JUGA
“Penyakit patek sebenarnya bukan hanya menyerang tanaman cabai tapi semua tanaman. Kalau yang menyerang tanaman cabai ada sekitar 30 hektare [ha] di lahan pasir,” kata Sunardi,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kolaborasi Pemkot-K24-Sarihusada Bebaskan Generasi Jogja dari Stunting
- Legislatif Tekankan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Layanan Publik
- 22 Kontingen dari Berbagai Daerah Ikuti Menoreh Tourism Festival 2025
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
Advertisement
Advertisement




