Depresi Ditinggal Anak dan Istri, Pria Ini 6 Tahun Tinggal di Hutan Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Warga tinggal di hutan masih ditemukan di Gunungkidul.
Loso (65), warga di Gunungkidul, Yogyakarta memilih hidup di tengah hutan karena ditinggal istri dan anaknya. Pria yang pernah bekerja sebagai perajin bahan bambu itu sudah menyendiri di tengah hutan selama enam tahun.
Advertisement
Miris benar hidup Loso, warga Dusun Karanglor, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Dia hidup di tengah hutan dan menjauh dari masyarakat. rumah kakek Loso tak layak huni. Tak ada air dan listrik di gubuknya itu.
Keponakan Loso Suwasti mengaku, kehidupan Loso dari dulu terbilang memprihatikan. Sejak dulu Loso hidup sebagai tunawisma. Hidupnya berubah setelah menikah dan memiliki dua anak. Dia pun bekerja membuat kerajinan dari bahan bambu.
Namun, tiba-tiba istri dan dua anaknya pergi meninggalkan rumah dengan alasan yang tidak jelas. Sejak saat itu, Loso berubah menjadi depresi dan memilih menyendiri di dalam hutan.
"Dia itu enggak mau diajak pulang, setiap kali ke sini. Makanya keluarga bikinin rumah di sini," kata Suwasti.
Suwasti mengatakan, untuk makanan sehari-hari keluarga kerap mengantarkan makanan ke rumah Loso. Tak jarang warga sekitar juga memberikan makanan untuk Loso.
Sayangnya, kondisi Loso luput dari perhatian pemerintah daerah. Kakek ini tidak mendapatkan akses pelayanan publik seperti BPJS Kesehatan hingga kartu identitas.
Kepala Dusun Karanglor Timbul mengatakan, bantuan tak sampai ke Loso karena pria itu tidak memiliki identitas.
"Ini memang wilayah Karanglor, tapi dulunya itukan dia (Loso) enggak tinggal di sini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : iNews.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement