Advertisement
Tanaman Padi Diserang Kresek, Pengendalian Harus Digencarkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Curah hujan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap perkembangan organisme pengganggu tanaman (OPT) terutama padi. Untuk mengantisipasi meluasnya hama, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul menginstruksikan kepada kelompok tani untuk bersama-sama menggencarkan gerakan pengendalian hama tanaman.
"Curah hujan tinggi menyebabkan kelembaban udara sekitar tanaman menjadi tinggi sehingga perkembangan penyakit tanaman seperti hama kresek yang dipicu bakteri Xanthomonas sp juga meningkat," kata Kabid Tanaman Pangan DPP Gunungkidul, Raharjo Yuwono, Selasa (11/2/2020).
Advertisement
Raharjo menuturkan gejala penyakit kresek pada padi ditandai dengan munculnya daun menguning dari pinggir hingga akhirnya daun mengering. "Pencegahan dan pengendalian kresek harus dilakukan karena dapat mengurangi produksi padi," ujarnya.
Salah satu kelompok tani (poktan) yang telah melakukan gerakan pengendalian di awal Februari ini yakni Poktan Ngudi Lestari, Dusun Wiyoko Tengah, Desa Plembutan, Kecamatan Playen. Gerakan pengendalian di Dusun Wiyoko Tengah, menyasar lahan seluas 15 ha dengan tanaman padi varitas Inpari 30. Di lokasi tersebut ditemukan sejumlah titik yang mulai terserang kresek dengan kategori ringan.
"Gerakan pengendalian sebagai upaya preventif menggunakan bahan pengendali nonkimiawi berupa agen hayati jamur Beuveria basiana dan PGPR Paini. Tahun lalu pengendalian ini cukup efektif sehingga para petani tetap bisa panen padi dengan baik," kata Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Playen, Sujaka.
Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto, menyambut baik gerakan pengendalian hasil kerja sama dengan Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY yang membantu memfasilitasi gerakan pengendalian hama dan penyakit pada padi sehingga nantinya petani bisa panen. "Kami juga berkoordinasi dengan petugas lapangan agar terus memantau dan mengawal tanaman padi hingga panen dan mengendalikan hama jika dibutuhkan," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
Advertisement
Advertisement