Advertisement
Pemda Belum Bisa Mengungkap Berapa Orang Dalam Pantauan karena Diduga Terkait Corona di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan DIY belum bisa membuka berapa data orang dalam pantauan (ODP) karena diduga terkait dengan Covid-19 di DIY.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembayun Setyaningastuti menyatakan penelusuran ODP harus dilakukan dengan detail, sehingga pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya berapa dan orang-orang tersebut berada dan di mana saja titik-titiknya di DIY.
Advertisement
Proses tracing (penelusuran) membutuhkan bantuan dari lintas sektor untuk mengetahui siapa saja yang pernah berkomunikasi atau terkait dengan pasien suspect corona. Adapun tujuan tracing adalah memutus mata rantai penyebaran kasus.
“Misalnya ada seorang PDP [pasien dalam pengawasan], kemudian ditracing dia ini pergi sama siapa saja, terus dicari lagi dia pernah kontak dengan siapa. Kalau sekarang saya ditanya ODP berapa, hasil tracing kami ini belum selesai sampai di ujung [dari orang yang terkait dengan PDP]. Kalau ditanya ODP yang kemarin berapa, belum selesai,” katanya, Senin (16/3/2020).
Tracing untuk menentukan ODP ini butuh bantuan kabupaten dan kota, padahal dari lima kabupaten dan kota di DIY baru setengah yang secara aktif memberikan informasinya. Tetapi pihaknya memahami langkah kabupaten dan kota untuk tidak segera menyampaikan karena agar tidak membuat heboh masyarakat.
Pembayun mengatakan, tracing akan dilakukan juga pada sejumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus tersebut. Dengan melihat siapa saja yang kontak dengan pasien, kemudian setelah itu berkomunikasi dengan siapa dan seterusnya sampai bisa terputus.
“Untuk status ODP disarankan melakukan isolasi di rumah. Mengingat protokol untuk ODP di rumah juga sudah diinformasikan ke masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

97 Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Saat Gencatan Senjata
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement