Advertisement

Pemerintah Akhirnya Akui Sudah Terjadi Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19 di DIY

Sunartono
Rabu, 22 April 2020 - 21:22 WIB
Bhekti Suryani
Pemerintah Akhirnya Akui Sudah Terjadi Transmisi Lokal Penyebaran Covid-19 di DIY Foto ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY akhirnya mengakui adanya transmisi lokal atau penularan lokal dari generasi kedua hingga ketiga dalam penyebaran Covid-19.

Pengakuan Pemda DIY terkait adanya penularan lokal itu disampaikan oleh Ahli Epidemiologi UGM Riris Andono Ahmad dan Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana di BPBD DIY, Rabu (22/4/2020) petang.

Advertisement

Dari 713 kasus yang terkonfirmasi per Rabu (22/4/2020), telah dilakukan penyelidikan epidemiologi dan kontak tracing terhadap 71 kasus. Hasilnya ada 51 kasus memiliki riwayat kasus paparan dari luar DIY terutama dari wilayah zona merah. Sebanyak 51 kasus ini dicatat sebagai generasi pertama.

Kemudian dari kontak tracing telah ditemukan 12 kasus yang tertular dan disebut sebagai generasi kedua. 12 kasus generasi kedua ini menularkan kepada tiga kasus yang dicatat sebagai generasi ketiga. Di luar itu ada lima kasus di DIY yang misterius dan tidak bisa terlacak riwayat penularannya.

Riris Andono Ahmad mengatakan transmisi lokal untuk generasi kedua ada di semua kabupaten dan kota di DIY. Sedangkan generasi ketiga pihaknya belum bisa menyampaikan karena harus menuduh suatu wilayah tertentu. “Saya tidak berani mengatakan [kabupaten/kota mana yang sudah ada penularan generasi ketiga],” katanya.

Sedangkan untuk lima kasus yang tidak terlacak riwayat itu disebabkan karena tertular oleh orang yang positif namun masih berkeliaran. Bahkan seperti ibu rumah tangga dan pensiunan yang mobilitasnya rendah bisa berpotensi tertular dari pihak yang dia sendiri tidak tahu bahwa orang itu sebagai pembawa virus. “Ini menjadi indikasi adanya penularan cukup meluas tetapi kita tidak tahu ada di mana,” ucapnya.

“Sebuah kasus itu bisa berpotensi menularkan dua atau tiga maka jika semakin banyak kasus di DIY akan semakin banyak tertular itu disebut penularan lokal yang meluas. Kalau penularan lokal meluas akan sulit memotong rantai transmisinya, hanya bisa mengurangi tetapi tidak sampai menghentikan penularan,” katanya lagi.

Meski demikian pria yang akrab disapa Doni belum dapat memastikan butuh waktu berapa lama untuk bisa dikategorikan penularan lokal meluas dengan adanya tiga kasus generasi ketiga di DIY.

Tetapi ia mengatakan jika dilihat pola penyebaran awal kasus ini berasal dari kelompok menengah ke atas yang hobi traveling dan sebagainya. Di mana pola interaksi mereka biasanya terbatas sehingga tidak mudah menyebar ke masyarakat lainnya.

“Ini masih perlu pendalaman lebih lanjut, tetapi ini yang saya kemudian melihat penularan tidak secepat kami kira sebelumnya,” katanya.

Ia mengatakan screening memang harus ditingkatkan agar bisa meluas untuk mengetahui orang yang dinyatakan positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement