Advertisement
Hampir 1.000 Pemudik Diminta Balik Arah Saat Sampai Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sedikitnya 989 pemudik diminta balik arah saat masuk wilayah perbatasan Gunungkidul. Meski demikian, tetap saja ada pemudik yang lolos dari pengawasan sehingga bisa balik kampung.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Gunungkidul, Enny Nurwidiastuti mengatakan, ada tujuh titik penyekatan untuk pemantauan pemudik. Titik ini meliputi Pos Hargodumilah, Patuk; Getas, Playen; Bibal, Panggang; Baran, Rongkop; Bedoyo, Ponjong, Simpang Tiga Kecamatan Ngawen dan Pos Blutak di Kecamatan Semin.
Advertisement
Menurut dia, upaya penyekatan terus dilakukan sesuai dengan imbauan pemerintah tentan larangan mudik. Hasil dari pendataan yang masuk, warga yang diminta putar balik terus bertambah. Total hingga Selasa (19/5/2020) sudah ada 25 sepeda motor dan 126 roda empat yang diminta balik arah. “Total ada penyekatan ini sudah ada 989 pemudik yang diminta balik arah,” katanya kepada wartawan, Selasa.
Enny menjelaskan, upaya penyekatan ini akan berlangsung hingga Operasi Ketupat Progo berakhir. “Masih berjalan karena berakhir setelah lebaran,” katanya.
Meski ada upaya penyekatan, namun tetap saja ada pemudik yang berhasil lolos. Hal ini terlihat dari data pemudik yang dimiliki oleh Pemkab Gununkidul. Hingga Selasa siang ada 13.358 pemudik yang tiba di kampung halaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement