Advertisement
Bakal Disuruh Push Up, Ini Sejumlah Sanksi Bagi Warga yang Tak Pakai Masker & Bergerombol di Malioboro
 Foto ilustrasi.  - Antarafoto
                Foto ilustrasi.  - Antarafoto
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Keramaian di kawasan Tugu dan Titik Nol pada akhir pekan lalu berbuntut panjang. Provinsi DIY dan Pemkot Kota Jogja pun secara tegas menyatakan pengetatan di kawasan tersebut.
Paling baru, petugas tidak segan memulangkan pengunjung secara sepihak bila kedapatan masuk kawasan Tugu hingga Titik Nol tanpa masker.
Advertisement
Kepala Satpol PP Kota Jogja, Agus Winarto mengatakan akan menurunkan petugas dari wilayah Tugu hingga Titik Nol. Sebanyak 150 personil Satpol PP Kota Jogja hingga Linmas akan diturunkan tertibkan para pelanggar. "Kalau ditemui ada yang tidak pakai masker, mohon maaf akan kami usir dari kawasan Malioboro," jelas Agus pada Selasa (9/6/2020).
Agus mengatakan jumlah personel yang diturunkan belum termasuk petugas dari beberapa pihak lainnya. Selain Satpol PP Kota Jogja, petugas dari TNI, Polri, Satpol PP DIY, Jogoboro, dan petugas Pengamanan Budaya. "Kawasan tersebut kan sudah ditetapkan sebagai area wajib masker, prinsip protokol kesehatan harus ditetapkan baik pengusaha, pedagang, maupun pengunjung wajib mengenakan masker," ujarnya.
Lebih lanjut Agus menegaskan akan mengusir para pelanggar yang memang tidak membawa masker. Menurutnya pertaruhannya terlalu berat efeknya. "Jangan sampai terjadi klaster Malioboro," ungkapnya.
Sebenarnya Agus tidak melarang para pesepeda yang membanjiri kawasan Titik Nol akhir pekan lalu. Namun dia mengimbau para pesepeda jangan berhenti dan bergerombol. "Silahkan unik melintas, mobile saja, jangan berhenti dan bergerombol serta tidak mengindahkan Physical Distancing," tegasnya. Agus juga mengeluhkan para pengunjung yang masih nekat duduk di kursi yang sudah dikasih tali oleh UPT Malioboro, padahal tali itu berfungsi untuk mengatur jarak fisik pengunjung.
Selain itu Agus miris melihat para pesepeda yang banyak tidak membawa anak-anaknya sekitar usia balita tanpa menggunakan masker. "Itu bahaya sekali, kalau untuk anak-anak di bawah umur tidak usah dibawalah," tegasnya.
Agus meminta para pesepeda memakai masker. "Walau kalau berolahraga pakai masker itu pengap, ya setiap 15 menit sekali hirup udara lepas masker terus dipakai lagi," ujarnya.
Menurut Agus, bisa jadi petugas akan memberikan sanksi langsung kepada pengunjung dengan berbagai cara agar menimbulkan efek jera. "Bisa jadi akan kami suruh push up, bersihkan sampah di kawasan Malioboro, sanksi sosial bisa saja kami lakukan," imbuhnya.
Menyangkut penugasan personel di kawasan Tugu hingga Titik Nol akan diterapkan sampai waktu yang belum ditentukan. Semua mengikuti perkembangan kondisi yang ada. "Masyarakat Jogja kesadarannya tinggi, kalau sudah mulai tertib akan kita sambangi saja, kalau masyarakat tertib petugas tidak perlu berjaga di sana," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
 
    
        Lewat Kelas Finansial, Jenius Ajak Bersiap Hadapi Dinamika Ekonomi
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Perahu Diterjang Ombak, 1 Nelayan Gunungkidul Dinyatakan Hilang
- Transformasi Wukirsari: Dari Buruh Batik ke Desa Wisata Unggul
- HAKI DIY Soroti Struktur Bangunan Laik Fungsi
- Korban Keracunan MBG di Gunungkidul Masih Ada yang Dirawat di RSUD
- Buruh di DIY Tuntut UMP Naik 50 Persen dan Hapus Sistem Kontrak
Advertisement
Advertisement



















 
            
