Advertisement
Ada Kemasan Noto di Bantuan Sembako, Ini Respons Bawaslu Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan tidak menemukan bukti adanya pelanggaran dalam penyaluran sembako untuk korban yang terdampak Coronavirus Disease (Covid-19). Penyaluran sembako di Balai Desa Tirtonirmolo, Kasihan tersebut sempat menjadi temuan karena menggunakan kemasan Noto atau Suharsono-Totok Sudarto.
Suharsono-Totok diketahui merupakan bakal calon bupati dan wakil bupati Bantul yang berencana ikut berlaga dalam Pilkada 2020 ini. Penyaluran sembako itu juga dihadiri sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bantul.
Advertisement
BACA JUGA : Sudah Bisa Dipastikan, Suharsono Vs Halim Bakal Bertarung
Ketua Bawaslu Bantul, Harlina mengatakan terkait pemberian bantuan yang menggunakan kemasan Noto belum bisa masuk kategori pelanggaran karena bantuan tersebut menggunakan anggaran pribadi. Sejumlah ASN yang hadir dalam penyerahan bantuan itu, kata dia, tidak mengetahui bantuan itu bukan bersumber dari APBD.
“Tahunya mereka kegiatan dan bantuan bersumber dari Pemkab,” kata Harlina, saat dihubungi Selasa (7/7/2020).
Namun demikian meski tidak memenuhi unsur pelanggaran, pihaknya memberikan peringatan kepada para ASN Bantul untuk lebih berhati-hati dan dapat membedakan kepentingan pelayanan ASN dengan kepentingan politik. Mengingat saat ini sudah masuk tahapan pilkada.
BACA JUGA : Pilkada Makin Dekat, Sikap PAN Bantul Belum Jelas
“ASN harus paham segala informasi. Kalau memang acara kepentingan pribadi bakal calon, ASN tidak harus datang dan tidak menggunakan protokol pemerintahan,” ujar Harlina. Bawaslu segera mensosialisasikan netralitas ASN dan jika kejadian serupa terulang maka berpotensi untuk diproses.
Harlina menambahkan unsur pelanggaran pada Bupati Suharsono juga tidak terpenuhi. Menurut dia, bantuan kemanusiaan yang disalurkan untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kasihan itu memang dibutuhkan, karena mereka belum terkover dalam bantuan dari pusat maupun Pemkab.
Suharsono akhirnya mencarikan dana membantu dengan uang pribadi. Terlepas dari itu pihaknya memperingatkan kepada Suharsono agar lebih berhati-hati, “Kami mengimbau kalau bantuan pribadi diberikan di tempat umum dan bukan di tempat yang menjadi fasilitas pemerintah. Kegiatan pribadi bupati harus dipisah,” kata Harlina.
Ketua Posko Pemenangan Suharsono-Totok, Arif Iskandar mengatakan sejak awal pihaknya meyakini bantuan sosial yang disalurkan dengan uang pribadi Suharsono-Totok itu tidak melanggar, “Kan belum ada penetapan calon,” kata Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Pasukan PBB di Lebanon, Prajurit TNI Terluka
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul Kamis 10 Oktober 2024: Hari Ini di Kelurahan Seloharjo
- Jadwal Pemadaman Kamis 10 Oktober 2024: Giliran Gunungkidul, Kulonprogo dan Sleman Listrik Padam
- Jadwal Damri Titik dari Pantai Parangtritis Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja Kamis 10 Oktober 2024
- Jalur Trans Jogja: Ke Destinasi Wisata, Rumah Sakit hingga Kampus
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling Sleman Oktober 2024
Advertisement
Advertisement