Advertisement
Sleman Izinkan Resepsi Pernikahan, Asalkan...
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Pesta pernikahan selama masa pandemi Covid-19 di Sleman dibolehkan asalkan memenuhi syarat protokol kesehatan. Sebelumnya, keluarga mempelai diwajibkan mengajukan izin ke Satgas Covid-19.
Kepala Pelaksana Satpol PP Sleman Arip Pramana mengatakan Pemkab memberikan kelonggaran bagi masyarakat untuk menggelar pesta pernikahan. Hanya saja, pesta yang digelar harus seizin atau mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19.
Advertisement
"Kalau resepsi digelar di rumah dan bukan gedung pertemuan atau hotel, izin diajukan ke Satgas Covid-19 kecamatan. Kalau resepsi digelar di gedung pertemuan atau hotel, izin diajukan ke Satgas Covid-19 Kabupaten," jelas Arip, Senin (13/7/2020).
Selain kewajiban menggunakan masker dan memeriksa suhu setiap undangan, kata Arip, jumlah orang yang diundang dibatasi maksimal 20% dari kapasitas ruangan. Jumlah tempat duduk yang disediakan pun jaraknya juga diatur tidak berdekatan. Misalnya untuk ruangan ukuran 100 meter persegi di pasang kursi 20 buah.
"Kalau undangan lebih dari 20 orang bisa menggunakan sistem shift. Undangan disesuaikan dengan jam. Kalau di ruangan sudah penuh, tamu yang lain tidak diizinkan untuk masuk dulu," katanya.
Aturan lainnya, lanjut Arip, pesta pernikahan tidak diperkenankan menggunakan konsep standing party. Hal ini untuk mencegah terjadinya kerumunan. Adapun hidangan yang disajikan, kata Arip juga diatur untuk tidak menggunakan sistem prasmanan. "Sendok dan garpu diberikan kepada tamu. Jadi untuk mengambil makanan tamu ada yang melayani hidangan yang diinginkan," katanya.
Hal senada disampaikan Kasi Bimas Islam, Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Jaenudin. Dijelaskan dia, sesuai SE Dirjen Bimas Kemenag No.P006 prosesi akad nikah di KUA atau di rumah hanya diperbolehkan dihadiri oleh 10 orang. "Kalau kegiatan digelar di masjid atau di gedung pertemuan maksimal yang hadir 20% dari kapasitas ruangan atau tidak boleh lebih dari 30 orang," katanya.
Ketentuan tersebut, lanjut Jaelani, juga berlaku saat resepsi dilakukan oleh keluarga mempelai. Ia menyontohkan saat salah seorang keluarga Kemenag menggelar resepsi. Semua dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan. "Bahkan Kapolsek, Satgas Covid kecamatan juga ikut mengawasi. Ini dilakukan agar resepsi yang digelar sesuai dengan protokol kesehatan," kata Jaelani.
Banyak Digelar
Arip mengakui, masyarakat sudah ada yang menggelar resepsi pernikahan dalam beberapa hari terakhir. Resepsi yang digelar juga mengajukan rekomendasi dari Satgas Covid setempat. Sejauh ini sudah ada dua pesta pernikahan dan satu pengajian di Sleman yang digelar sesuai protokol kesehatan.
Kegiatan pernikahan dan pengajian tersebut di antaranya digelar di Triharjo, Sleman sementara pengajian dengan peserta sekitar 300 orang digelar di Kalasan. Selain itu ada pula resepsi pernikahan di salah satu hotel di Jalan Palagan Tentara Pelajar. "Semua kegiatan keagamaan yang mengumpulkan massa banyak di tengah pandemi virus corona ini selalu kami pantau dan sejauh ini digelar sudah sesuai dengan SOP," kata Arip.
Hal senada disampaikan Jaelani. Menurut Jaelani, sudah banyak masyarakat yang mengajukan prosesi akad nikah. Hanya saja jumlah pastinya berada di masing-masing KUA. "Jumlah pastinya di masing-masing wilayah. Sejak SE No.P006 ini sudah banyak yang melakukan akad nikah, kalau se kabupaten lebih dari 10, ada," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
Advertisement
Advertisement