Advertisement
HIMKI DIY Minta Akses Permodalan Dipermudah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pelaku usaha kecil dan menengah yang tergabung dalam Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY mengeluhkan sulitnya mengakses permodalan di tengah pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 ini. Padahal pesanan mulai berdatangan.
Pengurus HIMKI DIY, Bambang Wijaya mengatakan selama pandemi ini banyak anggotanya yang mengalami masalah karena pembatalan order terutama dari negara-negara di Timur Tengah, Amerika, dam China. Namun saat ini pesanan mulai kembali datang seiring dengan terobosan pemasaran yang dilakukan secara daring dengan bidikan pasar internasional.
Advertisement
Akan tetapi persoalannya pelaku UKM permebelan dan industri itu kesulitan mengakses modal. Meski ada kebijakan dari pemerintah soal penundaan angsuran di bank, namun ketika mengajukan modal lagi tidak bisa.
"Banyak kasus dari anggota kami sedikit banyak punya masalah berkaitan dengan restrukturisasi. Ketiak setelah restrukturisasi membutuhkan modal baru untuk pengembangan usaha namun itu sulit," kata Bambang seusai audiensi dengan Bupati Bantul Suharsono di Parasamya, Kompleks Pemkab Bantul, Rabu (22/7/2020).
Ia mengatakan audiensi tersebut terkait keluh kesah situasi yang dialami pelaku UKM terutama dari Bantul karena sebagian besar UKM yang ekspor adalah dari Bantul. Ia berharap Pemkab Bantul membantu mepermudah akses permodalan. Sebab sejak awal pandemi banyak usahanya tidak berjalan dan produksi terhenti sehingga menurunkan pendapatan. Padahal untuk bangkit kembali melanjutkan usaha membutuhkan modal.
Dalam kesempatan tersebut Bambang mengungkapkan sebenarnya banyak anggotanya yang berpotensi untuk mengembangkan perluasan usaha namun terkendala tempat dan modal. Pihaknya meminta Pemiab ikut memfasilitasinya. "Kami mohon suport pemerintah untuk menyediakan lahan. Kalaupun ada biayanya dimurahkan," ucap dia.
Pemilik Dekor Asia Indonesia yang beralamat di Tembi ini menambahkan ada tiga lokasi yang ditawarkan oleh Bupati yakni, Kawasan Industri Piyungan, Kawasan Industi Pajangan dan Pasar Seni Gabusan.
Asisten Sekda Bidang SDM dab Kesejahteraan Rakyat Bantul, Pulung Haryadi siap memfasilitasi para pelaku usaha di Bantul terutama dalam pemasarannya baik melalui kawaan industri maupun pemasaran online yang akan difasilitasi melalui marketplace yang dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika.
Namun soal akses pernodalan lewat perbangkan ia tidak bisa memastikannya, "Karena kebijakan restrukturisasi permodalan itu kebijakan nasional," kata Pulung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement