Advertisement
Pemdes Margodadi Carikan Lahan untuk Ganti Lokasi SMK yang Terdampak Tol Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Desa Margodadi tengah mencarikan lahan pengganti lokasi dari sekolah menengah kejuruan (SMK) yang terdampak Tol Jogja-Bawen. Saat ini, proses musyawarah masih berjalan.
Lurah Margodadi, Subandi menuturkan ada tiga dusun yang terdampak Tol Jogja-Bawen, yaitu Dusun Kadipiro, Mranggen, dan Druju. Dari 76 bidang di Desa Margodadi yang terdampak trase tol, tiga di antaranya merupakan tanah kas desa.
Advertisement
"Hari ini tahapan konsultasi publik, untuk kerelaan warga Alhamdulillah rela semua. Secara by name tercatat ada 76 bidang yang terdampak trase tol," kata Subandi pada Senin (21/9/2020).
Subandi menambahkan tiga tanah kas desa yang terdampak Tol Jogja-Bawen seluruhnya merupakan fasilitas umum, seperti lapangan dan sekolah. Pihaknya masih berupaya mencarikan lahan pengganti untuk ketiga bidang fasilitas umum ini.
Terkait lokasi sekolah yaitu SMK 17 Seyegan yang terdampak trase tol ini, Subandi menyatakan pihak sekolah sudah meminta pihak Dusun Mranggen untuk difasilitasi dalam pencarian lahan pengganti sekolah. Saat ini, sekolah kejuruan ini terletak di Dusun Druju.
"Surat dari Yayasan SMK 17 Seyegan ke Pemdes sudah ada dan meminta untuk pindah lokasi dengan difasilitasi Pemdes, tapi saya baru mau musyawarah dengan perangkat desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa)," kata dia.
Menurutnya, area SMK ini yang terdampak tol hanya sebagian kecil. Namun, pihak yayasan berkehendak untuk memindahkan area sekolah ini ke lokasi lain. Kepada wartawan, Subandi mengatakan sebenarnya sudah memiliki calon lahan yang akan diusulkan sebagai lokasi pengganti sekolah ini. Terlebih, menurutnya lahan pengganti sekolah ini luasanya harus berkisar 2,5-3 ribu meter, sehingga ia mengusulkan lahan di sebelah barat Dusun Mranggen.
Ia menambahkan saat ini warga Margodadi yang terdampak trase Tol Jogja-Bawen seluruhnya merelakan lahannya untuk dijadikan proyek tol. Ia berharap, dalam tahapan pembayaran ganti untung yang diproyeksikan pada Juli 2021 mendatang benar-benar memberikan keuntungan bagi warga terdampak.
Sebelumnya, Kepala SMK 17 Seyegan, Eni Pujriasi mengatakan sekolah itu punya luasan 2.100 meter persegi. "Yang kena satu pertiga bagian sekolah," kata dia saat ditemui pada tahapan sosialisasi di Desa Margodadi beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ruang yang terdampak yaitu sejumlah ruang laboratorium, kantin, dapur, dan area parkir. Saat ini sekolah tersebut dihuni oleh 182 siswa. Ia harap, pembangunan tol tidak akan mengganggu pembelajaran.
"Kami optimis lembaga pendidikan diperhatikan. Kalau lembaga pendidikan dekat jalan itu ada bising, nggak nyaman," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bawaslu: Jokowi Tak Langgar Netralitas Meski Bagi-bagi Bansos Jelang Pilpres
- Timnas 3X3 Putri Akhiri Babak Kualifikasi Grup C FIBA 3X3 Asia Cup dengan Manis
- Jamu RANS Nusantara, Persis Solo Andalkan Sananta demi Kejar Posisi 4 Besar
- Dicari! Gadis SMP asal Jatinom Klaten Hilang saat Beli Teh pada Jam Sahur
Berita Pilihan
Advertisement
Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement