Advertisement
Kustini Sri Purnomo Ajak Masyarakat Jaga Imunitas dengan Minum Jamu

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Minuman jamu sejak awal pandemi Covid-19 menjadi produk yang marak dicari oleh masyarakat karena dipercaya dapat mencegah penularan Corona. Hingga kini, olahannya masih menjadi pilihan bagi warga untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo, dalam kunjungannya di Kelompok Jamu Gendong Bima Sejahtera di Dusun Gesikan, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Selasa (22/9/2020), turut berharap sentra jamu di Sleman dapat memenuhi permintaan masyarakat terhadap olahan jamu saat pandemi.
Advertisement
"Untuk menjaga imunitas tubuh, warga perlu mengonsumsi jamu. Di Sleman banyak sentra jamu, salah satunya di Gesikan. Masyarakat perlu membeli pada penjual di Sleman supaya usaha mereka turut berjalan," kata Kustini.
Dalam kunjungannya, Kustini memberikan saran supaya para penjual jamu gendong memperhatikan higienitas jamu termasuk soal pemakaian gelas yang biasanya digunakan berulang. "Saat pandemi ini harus lebih waspada terhadap penularan virus. Biasanya jamu gendong ini menggunakan gelas yang dipakai bersama, saya sarankan supaya pakai gelas plastik sekali pakai untuk mencegah penularan virus," katanya.
Bakal calon Bupati Sleman ini juga berharap generasi muda memiliki minat untuk melanjutkan produksi jamu di sentra ini. Menurutnya, kalangan sepuh bisa memproduksi jamu dari rumah, kemudian generasi muda bisa memasarkannya. Terlebih, di era kemajuan teknologi seperti saat ini pemasaran via daring perlu dijadikan pilihan.
"Dekranasda Sleman ingin kerja sama dengan hotel-hotel di Sleman supaya bisa memberikan welcome drink kepada tamu yaitu jamu. Namun, tentunya kami berharap Covid-19 melandai dulu supaya hotel bisa kembali banyak didatangi wisatawan," kata Kustini.
Ketua Kelompok Jamu Gendong Bima Sejahtera, Sarjana, menerangkan di kelompok ini terdiri dari 30 produsen jamu gendong. Menurutnya, regenerasi di sentra ini sudah berjalan, sebab saat ini pelaku usaha di sentra ini sudah memasuki generasi keempat. "Di sini anak-anak senang ikut ibunya berjualan jamu. Bahkan pemuda juga beberapa sudah bekerja di perusahaan, lalu keluar untuk usaha jamu," kata dia.
Sarjana menambahkan pihaknya sudah mempertimbangkan penggunaan kemasan jamu yang dapat mencegah penularan virus seperti kemasan sekali pakai. "Kalau ada agenda khusus kami memakai botol, bukan gelas yang dipakai bergantian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

GMIE 2045 Desak DPR Bahas RUU Perampasan Aset Pasal demi Pasal
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo 13 September 2025
- Cocok untuk Berlibur, Cuaca di Jogja Hari Ini Diprediksi Cerah
- Ada Layanan Perpanjangan SIM Sabtu Malam Ini di Alun-alun Wonosari Gunungkidul
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu Hari Ini 13 September 2025
- Rute Trans Jogja Menuju Destinasi Wisata, Sabtu 13 September 2025
Advertisement
Advertisement