Advertisement

Promo November

Demo Tolak Omnibus Law di Gedung DPRD DIY Ricuh, Ada yang Terluka & Kena Gas Air Mata

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 08 Oktober 2020 - 13:47 WIB
Budi Cahyana
Demo Tolak Omnibus Law di Gedung DPRD DIY Ricuh, Ada yang Terluka & Kena Gas Air Mata Demonstrasi ricuh di halaman Gedung DPRD DIY, Kamis (8/10/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com,JOGJA—Unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di depan gedung DPRD DIY pada Kamis (8/10/2020) diwarnai kericuhan. Botol-botol dilemparkan. Polisi kemudian menembakkan gas air mat. Sejumlah orang terluka.

Situasi di halaman Gedung DPRD DIY memanas. Tak jelas siapa yang mulai melemparkan botol ke arah polisi. Namun, lemparan itu memicu demonstran melemparkan botol dan sejumlah benda ke arah polisi. Kemudian, gas air mata ditembakkan. Satu orang yang berada di halaman Gedung DPRD terluka di bagian kepala akibat tertimpuk.

Advertisement

Kamis ini, Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) Jogja menggelar demonstrasi menuntut pembatalan Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis (8/10/2020). Ribuan orang, mayotitas mahasiswa dan pelajar, melakukan long march dari Bundaran UGM menuju DPRD DIY. Mereka menyerukan mosi tidak percaya,

BACA JUGA: Indonesia Terancam Bencana Dampak La Nina, Menko Luhut: Tidak Boleh Saling Menyalahkan

Massa mulai memadati Bundaran UGM pukul 10.00 WIB. Gabungan dari berbagai aliansi ini diperkirakan mencapai 5.000 orang. Sekitar pukul 11.00 WIB, massa ARB mulai berjalan dengan rute bundaran UGM - Mirota Kampus - MC Donald Sudirman - Tugu Jogja - DPRD DIY.

Karena banyaknya massa, beberapa ruas jalan sempat ditutup, khususnya jalan yang menjadi jalur long march. Demonstran juga berhenti di beberapa titik untuk berorasi. Sejauh ini aksi berjalan dengan damai.

Humas ARB, Revo, menuturkan aksi ini merupakan bentuk mosi tidak percaya kepada pemerintahan Jokowi-Ma'aruf menyusul pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja. “Jokowi-Ma'aruf harus turun dari jabatannya, bubarkan DPR dan bentuk Dewan Rakyat,” ujarnya.

Kendati tidak menghitung secara spesifik berapa jumlah masa, ia memperkirakan jumlahnya mencapai 5.000 orang. Selain mahasiswa, pelajar dengan menggunakan seragam SMA juga terlihat bergabung dalam barisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement