Advertisement
Uji Coba Malioboro Dikeluhkan Pedagang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemda DIY dan Pemkot Jogja mulai menerapkan uji coba Malioboro pedestrian dan rekayasa lalu lintas giratori di jalan sekitar Malioboro selama dua pekan, mulai Selasa (3/11/2020). Di hari pertama dan kedua uji coba, sejumlah pedagang keluhkan omzet yang turun drastis.
Salah satu pedagang kuliner yang berlokasi di Jalan Perwakilan, Omah Geprek Nylekit, Rini, menjelaskan di hari pertama uji coba, dari buka pukul 11.00 WIB hingga tutup pukul 23.00 WIB, warungnya hanya mendapat pemasukan Rp100.000, dari sekali transaksi.
Advertisement
“Biasanya pendapatan enggak segitu, ya Rp1 juta kalau hari biasa. Sabtu-Minggu lebih banyak. Saya kan karyawan tiga, kalau satu hari Cuma dapat Rp100.000, kalau nanti dua pekan diberlakukan terus gimana?” ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (4/11).
Kondisi serupa kata dia, juga terjadi pada pegdagang kuliner baik kios maupun warung tenda lainnya. Di malam hari yang biasanya ramai pengunjung, malam itu juga nampak sepi, sehingga tukang becak dan parkir di sekitar Jalan Perwakilan pun nyaris tidak ada pemasukan.
Ia mengungkapkan pada beberapa kali uji coba Malioboro Pedestrian sebelumnya, dampaknya tidak sebesar sekarang. Hal ini menurutnya, dipengaruhi rekayasa lalulintas giratori di sekitar Malioboro yang membuat banyak masyarakat bingung mau masuk Malioboro.
Ketua PKL Malioboro hingga Ahmad Yani (Pemalni), Slamet, menuturkan uji coba ini berdampak pada penurunan omzet sampai 70%. Ia melihat banyak masyarakat yang kebingungan baik untuk akses masuk Maliobor maupun mencari tempat parkir.
Meski mungkin hal ini hanya faktor karena belum terbiasa, menurutnya pengadaan kantong parkir tetap diperlukan. “Dulu ada wacana dibangun tiga titik kantong parkir dengan angkutan penghubung untuk masuk malioboro. Tapi sampai sekarang kan belum ada realisasi,” ungkapnya.
Saat ini kata dia, di Malioboro terdapat setidaknya 3.500 PKL, dengan anggota Pemalni sendiri sebanyak 450 PKL. Ia berharap Pemda DIY dan Pemkot Jogja dapat mengkaji ulang kebijakan Malioboro Pedestrian, karena yang paling terdampak adalah pelaku ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Prakiraan BMKG, Cuaca Boyolali bakal Hujan Lagi Siang-Malam Ini Kamis 25 April
- Siapkan Payung, Prakiraan Cuaca Klaten Hujan Siang hingga Malam Kamis 25 April
- Hujan Lagi Siang hingga Malam di Wonogiri, Cek Prakiraan Cuaca Kamis 25 April
- Masa Angkutan Lebaran 2024, Commuter Line Wilayah 6 Catat Rekor Baru
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 24 April 2024, Cek Lokasinya!
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang
- Jalan-jalan Keliling Destinasi Wisata, Cek Jalur Trans Jogja!
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 24 April 2024: PPDB Kelas Olahraga hingga Hasil Arsenal vs Chelsea Skor 5-0
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
Advertisement
Advertisement