Advertisement

Uji Coba Jalur Pedestrian Malioboro Tak Mulus, Sultan Minta Maaf

Lugas Subarkah
Rabu, 11 November 2020 - 18:17 WIB
Budi Cahyana
Uji Coba Jalur Pedestrian Malioboro Tak Mulus, Sultan Minta Maaf Sejumlah pengunjung berjalan di kawasan Malioboro pada saat uji coba Malioboro bebas kendaraan bermotor, Rabu (11/11/2020). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, meminta maaf kepada masyarakat jika merasa dirugkan dari uji coba penerapan jalur pedestrian Malioboro. Meski demikian, uji coba harus tetap dilakukan. Ia berharap masyarakat dapat aktif memberi masukan sehingga kebijakan yang diambil benar-benar sesuai.

“Saya mohon maaf kalau ada yang merasa dirugikan. Kalau memang tidak pas ya kita ubah, bukan berarti apa yang kami lakukan mesti seperti itu. Yang paling pas seperti apa. Yang penting kalau ada yang keberatan sampaikan, sehingga nanti kebijakannya pilihan terbaik,” kata dia, Rabu (11/11/2020).

Advertisement

BACA JUGA: Covid-19: Pembatasan Sosial di Banguntapan & Sewon Akan Dikaji

Uji coba Malioboro menjadi jalur pedestrian yang telah berlangsungs sejak 3 November menimbulkan reaksi beragam. Durasi penerapan uji coba jalur pedestrian Malioboro mulai Kamis (12/11/2020) kemudian dipendekkan, yakni menjadi pukul 17.00-22.00 WIB, atau dipangkas setengah hari. Masukan dari berbagai pihak serta timbulnya sejumlah persoalan persoalan seperti kemacetan lalu lintas di sekitar Malioboro menjadi bahan evaluasi.

Uji coba telah berjalan sembilan hari dari 13 hari yang ditargetkan. Sejumlah pihak telah memberi masukan, bahkan protes, mulai dari pengemudi becak motor (bentor), pedagang kaki lima (PKL), hingga pemilik toko di kawasan Malioboro. Pemda DIY dan Pemkot Jogja kemudian melakukan penyesuaian.

Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan jam uji coba bebas kendaraan bermotor di Malioboro yang awalnya pukul 06.00-22.00 WIB menjadi 17.00-22.00 WIB. Pemendekan durasi uji coba untuk memberi waktu lebih leluasa pada pelaku ekonomi menata barang dagangan.

BACA JUGA: Malioboro Tertutup untuk Kendaraan Bermotor Bikin Toko Tekor

“Seperti yang diminta banyak pihak. Loading [menata lapak dan barang dagangan] bisa pagi sampai sore. Sore sampai malam untuk pedestrian. Ada penyesauaian karena dari sisi-sisi lain [diperlukan], tapi ke depan kita harus bisa menerapkan itu semua. Jalur pedestrian harus bisa terjadi. Kami ingin membentuk kota yang lebih humanis,” ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (11/11/2020).

Dia juga meminta semua pihak perlu dilihat pula faktor lainnya seperti kondisi pandemi covid-19 yang belum benar-benar selesai sehingga dagangan di sepanjang Malioboro sepi. Di samping itu, sepinya omzet toko Malioboro, bisa jadi karena masyarakat belum terbiasa. “Daya tarik malioboro adalah  bagaimana orang menikmati bukan melintasi Malioboro,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement