Advertisement
Uji Coba Jalur Pedestrian Malioboro Tak Mulus, Sultan Minta Maaf

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, meminta maaf kepada masyarakat jika merasa dirugkan dari uji coba penerapan jalur pedestrian Malioboro. Meski demikian, uji coba harus tetap dilakukan. Ia berharap masyarakat dapat aktif memberi masukan sehingga kebijakan yang diambil benar-benar sesuai.
“Saya mohon maaf kalau ada yang merasa dirugikan. Kalau memang tidak pas ya kita ubah, bukan berarti apa yang kami lakukan mesti seperti itu. Yang paling pas seperti apa. Yang penting kalau ada yang keberatan sampaikan, sehingga nanti kebijakannya pilihan terbaik,” kata dia, Rabu (11/11/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Covid-19: Pembatasan Sosial di Banguntapan & Sewon Akan Dikaji
Uji coba Malioboro menjadi jalur pedestrian yang telah berlangsungs sejak 3 November menimbulkan reaksi beragam. Durasi penerapan uji coba jalur pedestrian Malioboro mulai Kamis (12/11/2020) kemudian dipendekkan, yakni menjadi pukul 17.00-22.00 WIB, atau dipangkas setengah hari. Masukan dari berbagai pihak serta timbulnya sejumlah persoalan persoalan seperti kemacetan lalu lintas di sekitar Malioboro menjadi bahan evaluasi.
Uji coba telah berjalan sembilan hari dari 13 hari yang ditargetkan. Sejumlah pihak telah memberi masukan, bahkan protes, mulai dari pengemudi becak motor (bentor), pedagang kaki lima (PKL), hingga pemilik toko di kawasan Malioboro. Pemda DIY dan Pemkot Jogja kemudian melakukan penyesuaian.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan jam uji coba bebas kendaraan bermotor di Malioboro yang awalnya pukul 06.00-22.00 WIB menjadi 17.00-22.00 WIB. Pemendekan durasi uji coba untuk memberi waktu lebih leluasa pada pelaku ekonomi menata barang dagangan.
BACA JUGA: Malioboro Tertutup untuk Kendaraan Bermotor Bikin Toko Tekor
“Seperti yang diminta banyak pihak. Loading [menata lapak dan barang dagangan] bisa pagi sampai sore. Sore sampai malam untuk pedestrian. Ada penyesauaian karena dari sisi-sisi lain [diperlukan], tapi ke depan kita harus bisa menerapkan itu semua. Jalur pedestrian harus bisa terjadi. Kami ingin membentuk kota yang lebih humanis,” ujarnya saat ditemui wartawan, Rabu (11/11/2020).
Dia juga meminta semua pihak perlu dilihat pula faktor lainnya seperti kondisi pandemi covid-19 yang belum benar-benar selesai sehingga dagangan di sepanjang Malioboro sepi. Di samping itu, sepinya omzet toko Malioboro, bisa jadi karena masyarakat belum terbiasa. “Daya tarik malioboro adalah bagaimana orang menikmati bukan melintasi Malioboro,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Polresta Jogja Sita Ratusan Botol Miras Oplosan Siap Dipasarkan
- Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
- Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
Advertisement
Advertisement