Advertisement

Sebagian Warga Lereng Merapi Memilih Bertahan di Pengungsian

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 17 November 2020 - 19:57 WIB
Bhekti Suryani
Sebagian Warga Lereng Merapi Memilih Bertahan di Pengungsian Penampakan Gunung Merapi dari Kali Gendol Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Jumat (6/11/2020). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Sejumlah warga Kalitengah Lor Glagaharjo, Cangkringan, Sleman masih bertahan di rumahnya masing-masing. Warga beralasan jika tinggal di rumah lebih nyaman jika dibandingkan harus tinggal di barak pengungsian.

Salah satu warga Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman Dalini, 42, mengatakan jika ia tetap bertahan di rumahnya yang berkisar empat kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut karena ia menilai jika harus bertahan di pengungsian tidak senyaman jika ia bertahan di rumah.

Advertisement

"Kalau di pengungsian itu sumuk (gerah), lagipula di rumah itu ada handy talky. Jadi bisa update kondisi Gunung Merapi sewaktu-waktu," ujar Dalini saat dikonfirmasi pada Selasa (17/11/2020).

Dalini yang sehari-hari mencari rumput untuk kedua hewan ternaknya tersebut mengatakan jika hidup di lereng Gunung Merapi memang bukan tanpa resiko. Oleh karena itu, ia selalu siap siaga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda ingin erupsi.

"Sudah dijadikan satu di tas. Surat-surat berharga juga sudah di satu tempat. Siaga itu sudah dari dulu. Belajar dari erupsi 2010, surat-surat berharga saya kan hilang. Kalau ada apa apa tinggal diangkat," terangnya.

Dalini mengaku jika ia masih tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Memang, berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG, kelompok rentan menjadi prioritas untuk segera dilakukan evakuasi seiring dengan naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga (level tiga)

"Suami saya juga kan kalau malam masih ikut ronda. Suami juga punya handy talky (HT). HT itu setiap hari hidup. Kalau gak punya HT itu repot jadi tidak bisa update perkembangan Gunung Merapi," ungkap Dalini.

Warga di Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman lainnya bernama Darti, 48, mengatakan jika ia juga masih bertahan di rumahnya. Darti juga sudah paham betul jika Gunung Merapi memang sedang menunjukkan kenaikan aktivitas.

"Barang-barang berharga sudah saya jadikan satu dalam satu tas. Setiap hari juga saya melaksanakan kegiatan ronda untuk memantau aktivitas Gunung Merapi," ungkap Darti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina

News
| Rabu, 24 April 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement