Advertisement
Bea Cukai Yogyakarta Gagalkan Penyelundupan 201,74 Gram Sabu-Sabu

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Yogyakarta menggagalkan upaya penyelundupan narkotika diduga jenis sabu-sabu (methamphetamine/SS) seberat 201,74 gram, Rabu (30/12/2020). Narkoba itu diselundupkan dengan cara dimasukkan ke sebuah bingkisan bertuliskan Quran Gift.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Hengky Tomuan Parlindungan Aritonang mengatakan paket SS dikirimkan dari Nigeria melalui jasa Express Mail Service (EMS) PT Pos Indonesia (Persero). Paket ditujukan kepada seorang pria yang berada di Magelang, Jawa Tengah. "Pengirim berinisial AG, 36, warga Nigeria, sedangkan penerimanya CDS, 32, warga Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah," ujar Hengky saat rilis kasus penyelundupan narkoba di Kantor Bea Cukai Jogja, Rabu (6/1/2021).
Advertisement
Upaya penyelundupan SS dari Nigeria sudah dicurigai sejak paket tiba di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dari pemeriksaan berlapis mulai dari pencitraan X-Ray, pemeriksaan menggunakan anjing pelacak dan Tim Analis Bea Cukai didapati benda mencurigakan di dalam paket yang bertuliskan bahasa Arab tersebut. "Paket berhiaskan tulisan Arab, mungkin pelaku berharap petugas tidak curiga. Pelaku membungkus SS dengan karbon atau aluminium foil agar tidak terdeteksi X-Ray. Namun, K9 [anjing pelacak] reaktif terhadap paket ini," katanya.
Saat paket sampai di Jogja, petugas Bea Cukai bersama BNNP DIY dan PT Pos Indonesia langsung memeriksa dengan pengujian menggunakan alat tes kualitatif untuk mendeteksi narkotika. Alhasil, serbuk putih yang berada di dalam kotak hiasan tersebut teridentifikasi sebagai methamphetamine.
"Petugas kemudian menggelar operasi control delivery ke Magelang dan berhasil menangkap CDS sebagai penerima. Selanjutnya CDS dibawa ke BNNP DIY," ujarnya.
Kabid Berantas BNNP DIY, Kombes Pol Tri Yunianto mengatakan pengirim dan penerima sabu-sabu saling kenal. Keduanya merupakan residivis kasus narkotika. Keduanya sempat mendekam di Lapas Nusakambangan. "CDS merupakan residivis kasus narkotika pada 2015, sedangkan AG tersandung kasus narkotika pada 2017. Keduanya saling kenal di Lapas Nusakambangan," ujarnya.
Berdasarkan catatan dari BNNP DIY, CDS merupakan kaki tangan AG yang merupakan bagian dari sindikat narkotika di Nigeria. "Berdasarkan pengakuan dari pelaku, ia baru sekali menerima paket SS dari AG. Kami tidak bisa menghadirkan CDS karena sedang sakit," ujar Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement