Advertisement
35 Sekolah di Gunungkidul Akan Diseleksi Untuk Jadi Sekolah Penggerak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Gunungkidul telah ditunjuk sebagai kabupaten yang akan mengawali program Sekolah Penggerak di DIY oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Saat ini, proses pendaftaran sudah dimulai untuk kemudian program dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Didik Wardaya, menjelaskan program sekolah penggerak melibatkan seluruh provinsi di Indonesia termasuk DIY. “Semua provinsi terlibat, dengan 2.500 sekolah di Indonesia dan 35 sekolah di DIY,” katanya, Minggu (14/2/2021).
Advertisement
Sekolah yang akan mengikuti program sekolah penggerak mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, dengan jumlah yang berbeda di setiap jenjang pendidikan. Ia mencontohkan pada tingkat SMA akan dipilih lima sekolah, sementara pada tingkat SD akan dipilih 17 sekolah.
35 sekolah tersebut akan dipilih melalui proses seleksi, yang saat ini proses pendaftaran sudah dimulai. “Harus melalui proses uji. Salah satu yang diuji adalah kemampuan kepala sekolah. Sekolah di Gunungkidul baik Negeri maupun Swasta menngikuti tes itu. Sekarang baru proses pendaftaran memasukkan data melalui aplikasi yang disediakan Kemendikbud,” katanya.
Pemilihan Gunungkidul dalam mengawali program ini kata dia, melihat kesiapan daerah yang memiliki prioritas tertinggi. Di samping itu program ini juga merupakan upaya peningkatan kualitas dan pemerataan mutu pendidikan, sehingga diharapkan Gunungkidul bisa sejajar dengan Kota Jogja dan Sleman yang saat ini dinilai lebih maju.
Meski demikian, pada akhirnya program sekolah penggerak akan menyentuh semua sekolah. Salah satu poin dari sekolah penggerak adalah digitalisasi sekolah. Ia menastikan di Gunungkidul saat ini sudah mempersiapkan sistem digitalisasi ini, termasuk dalam Asessment Standar Pendidikan Daerah (ASPD) akan diibuat berbasis Komputer.
Pada 2020 lalu, Gunungkidul menjadi daerah dengan blankspot jaringan internet cukup banyak. Persoalan ini sudah diatasi dengan pemasangan jaringan fiber optic oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY. “2021 kami ini sewa bandwidth untuk masing-masing sekolah, termasuk dari pihak rekanan menyediakan wifi di sekitar sekolah,” katanya.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Jumeri, menuturkan Sekolah Penggerak merupakan awalan dari visi jangka panjang untuk 15 tahun kedepan yakni reformasi pendidikan dalam Merdeka Belajar.
Sekolah Penggerak berfungsi sebagai katalis, dengan berfokus dalam pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. “Kalau tahun-tahun sebelumnya para guru kehabisan waktu berkutat dengan tugas administrasi proses pendidkan yang bukan merupakan output dari pendidikan. Padahal yang kita harapkan adalah output riil dari pendidikan tersebut,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
- Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
- Anggota Polsek Imogiri Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Beruntun di Banguntapan Bantul
Advertisement
Advertisement