Advertisement

Promo November

Pedagang Jogja Keluhkan Pendataan Vaksin yang Kurang Maksimal

Sirojul Khafid
Selasa, 02 Maret 2021 - 12:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pedagang Jogja Keluhkan Pendataan Vaksin yang Kurang Maksimal Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Forum Pekerja Sektor Informal Kota Jogja menyatakan perlu perbaikan terhadap proses pendataan vaksinasi di Kawasan Tugu, Malioboro, dan Kraton (Gumaton).

Menurut juru bicara Forum Pekerja Sektor Informal Kota Jogja Dinta Yuliant Sukma, banyak pedagang dan pekerja yang telah mendaftar melalui google form, namun tidak mendapatkan undangan vaksinasi.

Advertisement

“Belum lagi distribusi undangan yang mengalami kendala teknis. Semisal undangan untuk pedagang atau pekerja Malioboro harus mencari sesuai namanya masing-masing, padahal jumlahnya ribuan,” kata Dinta saat dihubungi secara daring pada Senin (1/3/2021) malam.

Selain itu, terdapat pula kendala dalam pendaftaran dan pengisian data melalui google form. Hal itu terutama untuk orang yang memiliki keterbatasan baik sarana (ponsel) maupun pengetahuan pengoperasikan melalui google form.

Baca juga: 39.000 Orang di Sektor Pelayanan Publik Terdaftar Menerima Vaksin

Kendala tersebut membuat pedagang dan pekerja tidak bisa memgikuti vaksinasi di hari pertama. Mereka diminta pulang lantaran tidak memiliki undangan. “Padahal antusiasme masyarakat sangat tinggi akan program vaksin, namun kendala teknis administratif sangat kami sayangkan harus terjadi. Semoga sisa waktu yang ada hingga tanggal 6 Maret 2021 besok masih membuka peluang bagi seluruh pedagang dan pekerja di Kawasan Gumaton dapat mengikuti program ini,” kata Dinta.

Program vaksinasi untuk pedagang dan pekerja di Kawasan Gumaton berlangsung dari 1-6 Maret 2020. Secara data, ada sekitar 17.000 pekerja dan pedagang di kawasan tersebut. Terlepas dari permasalahan pendataan, Forum Pekerja Sektor Informal Kota Jogja mengapresiasi Pemerintah Kota Jogja atas program vaksinasi ini.

Ke depan, mereka berharap vaksinasi bisa memulihkan perekonomian, terutama di Kawasan Gumaton. “Perlu menjadikan vaksinasi sebagai momentum kebangkitan ekonomi dengan memberi penanda tempat usaha yang sudah melaksanakan vaksinasi dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang berlaku,” kata Dinta.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Ekwanto tidak menjawab pertanyaan tentang pendataan vaksinasi. Dia menyatakan secara umum proses vaksinasi berjalan lancar. Adapun kendala berupa orang-orang yang datang tidak sesuai dengan jam yang tertera di undangan.

Baca juga: Belum Ada Keputusan, SMKN 1 Depok Tetap Siapkan Pembelajaran Tatap Muka

“Padahal untuk kontrol sudah kami bedakan warna di setiap jamnya, misalnya jam 08,00-09.00 WIB warna putih, 09.00-10.00 WIB warna kuning, 10.00-12.00 WIB warna biru, 12.00-13.00 WIB warna hijau dan seterusnya,” kata Ekwanto saat dihubungi secara daring pada Senin (1/3/2021).

Kendala terjadi misalnya orang yang harusnya datang pukul 10.00 WIB namun berangkat pukul 08.00 WIB. “Kalau tidak dikontrol akan terjadi penumpukan di ruang tunggu luar gedung Benteng Vredeburg, sebelum masuk ruang tunggu pra vaksin di dalam,” kata Ekwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan

News
| Sabtu, 23 November 2024, 19:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement