Advertisement

Pengakuan Istri soal DS, Warga Pandak Bantul yang Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror

Newswire
Minggu, 04 April 2021 - 21:37 WIB
Bhekti Suryani
Pengakuan Istri soal DS, Warga Pandak Bantul yang Ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Ilustrasi polisi Densus bersenjata. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Penangkapan warga Pandak, Bantul oleh Tim Densus 88 pada Minggu (4/4/2021) direspons oleh pihak keluarga.

Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri, kembali mengamankan seorang pria terduga teroris keempat kalinya di Kabupaten Bantul, Minggu (4/4/2021) pagi. Pria berinisial DS (38) diamankan di wilayah Pleret dan tim Densus 88 melakukan penggeledahan di rumahnya, Padukuhan Jombor RT 6, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul.

Advertisement

Istri DS, FT (38) saat ditemui di kediamannya mengaku jika DS yang saat itu sedang bersama dia diamankan oleh beberapa petugas polisi saat berada di Pleret, Kabupaten Bantul.

BACA JUGA: Ini Sebaran Data Kerusakan di Sleman Akibat Cuaca Ekstrem Minggu Sore

"Sekitar pukul 09.00 wib jika tidak salah. Jadi saya sama suami saya kan mencari soto di Pleret. Setelah itu ada orang Intel atau apa ya, mendatangi kami. Saya dibawa ke Polres Bantul, suami dibawa ke Polda DIY," terang FT ditemui SuaraJogja.id, Minggu.

Ia menjelaskan setelah dibawa ke Polres Bantul, FT diajak menjadi saksi penggeledahan rumahnya di Jomboran. Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 12.30 wib.

"Banyak polisi tadi yang datang ke sini, ada sekitar 30 orang, petugas juga ada yang membawa senjata lengkap, tim Densus ikut menggeledah," terang dia.

Penggeledahan dilakukan selama hampir dua jam. Pukul 14.00 wib, kata FT, petugas polisi selesai, dan mulai meninggalkan lokasi.

"Polisi bilang ke saya suami diamankan terkait Densus, katanya ada arah ke sana (terduga teroris). Sekitar pukul 14.00 wib penggeledahan selesai," ujar dia.

FT melanjutkan sejumlah barang dibawa oleh tim Densus 88. Mulai dari buku, kaset CD Sirah Nabawwiyah, busur panah, dan juga ketapel.

"Ada juga seragam taekwondo anak saya, tapi saya bilang itu bukan punya suami saya, jadi tidak ikut dibawa. Selain itu ada golok buat memangkas dahan pohon, baru saya beli dan ikut diamankan," terang dia.

FT mengaku tidak ada barang-barang yang mengarah pada bahan peledak maupun senapan. Dirinya mengaku jika suaminya tak pernah menyimpan barang-barang tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa suaminya dibawa oleh aparat dalam kondisi sakit. FT menjelaskan jika suaminya terindikasi mengalami asam lambung.

"Saya khawatir dengan kondisinya, kemarin itu dia diperiksa katanya asam lambung, sakitnya sekitar Desember 2020 lalu. Tapi sakit pastinya belum diketahui. Saat ini masih tahap pemulihan tapi malah ada kejadian seperti ini," terangnya.

Ia menambahkan, ayah dua anak tersebut pernah bekerja di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Namun sudah keluar dari tempat kerjanya tujuh bulan lalu.

"Dia sudah resign lama. Dulunya menjadi bendahara di LSM itu. Jadi setelah keluar, saat ini tidak bekerja lagi dan hanya di rumah saja," ujar dia.

DS kata istrinya merupakan sosok yang baik. Dirinya tak pernah berperilaku mencurigakan dan selalu bergaul dengan orang disekitarnya.

"Suami saya itu lembut, baik. Orangnya sabar, dan tidak pernah ada perilaku yang mengarah ke sana (dugaan teroris). Membunuh ular saja dia tidak tega," katanya.

Terpisah, Ketua RT 6, Agus Purnama (44) membenarkan jika salah seorang warganya diamankan oleh aparat.

"Sekitar pukul 09.00 wib saya ditelpon oleh nomor tak dikenal yang mengaku aparat dari Polda DIY. Katanya mau memeriksa rumah salah seorang warga saya, selanjutnya saya izinkan," terang Agus ditemui di Jomboran RT 6.

Agus menerangkan, jika DS aktif berkegiatan di desanya. Rapat RT dan ronda selalu hadir.

"Dia seperti tetangga saya lainnya, berinteraksi sangat baik, tapi ketika sakit ini memang sudah jarang sekali bertemu. Jika akan sholat saja diantar istrinya dengan sepeda motor ke masjid kampung," kata dia.

Dari pantauan Suarajogja hingga pukul 17.40 wib, masih ada aktivitas di rumah DS. Terdapat satu orang anak laki-laki, istri serta satu perempuan lain yang menempati rumah tersebut.

Penangkapan dan penggeledahan terduga teroris DS di Kabupaten Bantul merupakan keempat kalinya selama awal pekan bulan April 2021 ini. Sebelumnya, Densus 88 Mabes Polri menggeledah rumah dan menangkap terduga teroris berinisial W (40), Padukuhan Widoro dan DK (39) di Padukuhan Jotawang, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon serta KB (43) di Sergoyoso, Kapanewon Pleret, Bantul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement