Advertisement
Pohon Rawan Tumbang Disarankan Segera Dipangkas
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Prediksi cuaca ekstrem yang bakal muncul di sejumlah wilayah DIY termasuk Bantul membuat kesiapsiagaan dilakukan. Bantul andalkan posko BPBD Bantul dan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di wilayah untuk hadapi cuaca ekstrem.
Sekretaris Daerah Bantul, Helmi Jamharis menyampaikan kesiapsiagaan dini selama ini dilakukan melalui pemantauan yang tersentra di BPBD Bantul. "Kesiapsiagaan dini itu selama ini kita punya posko yang tersentra BPBD Bantul. Itu yang melakukan monitoring terhadap informasi-informasi yang diberikan kepada BMKG," terangnya pada Rabu (7/4/2021).
Advertisement
"Secara rutin BMKG itu kan memberikan informasi kondisi cuaca untuk periode tertentu, sentranya itu di BPBD. Kedua, di masing-masing Kalurahan disiagakan FPRB untuk selalu on call [bila terjadi bencana]," tambahnya.
Pekan lalu setidaknya 37 pohon tumbang di wilayah Bantul. Oleh karenanya Helmi menjelaskan bila Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus melakukan asesmen terhadap pohon-pohon yang rawan. "Kalau terhadap pohon-pohon tentu menjadi ranahnya DLH. Di antaranya untuk melakukan asesmen atau pemeriksaan terhadap pohon-pohon yang itu menjadi aset Pemkab," tandasnya.
Ditambahkan Helmi bila di wilayah Kapanewon hendak melakukan penebangan pohon yang rawan namun memiliki keterbatasan alat, diminta Helmi untuk melakukan komunikasi dengan DLH. "Kalau kapanewon memiliki rencana untuk mengurangi kerimbunan terhadap pohon-pohon yang rawan sementara fasilitas tidak dimiliki, dapat melakukan komunikasi dengan DLH," tegasnya.
Manajer Pusdalops BPBD Bantul, Aka Lukluk Firmansyah menjelaskan status siaga darurat bencana banjir dan longsor di Bantul telah ditetapkan sejak akhir tahun 2020. "Kalau berdasarkan statusnya, sudah ada payung hukumnya untuk kesiapsiagaan. Kemudian di Bantul sudah mengantisipasi dengan mendirikan 20 pos siaga darurat banjir dan longsor itu juga masih aktif statusnya," jelasnya.
"Lalu kami masih menjalin secara efektif untuk 75 Kalurahan se-Kabupaten Bantul ini juga sudah bergerak setiap saat. Jadi insyaallah untuk kesiapsiagaan di Kabupaten Bantul sudah jauh-jauh hari ketika musim hujan sebetulnya. Jadi sekarang kalau ada cuaca ekstrem kami rasa juga terkait perkembangan dinamika iklim dan cuaca," terangnya.
Pemantauan ketinggian air dan retakan tanah yang berpotensi longsor dilakukan terus menerus 24 jam oleh BPBD Bantul dan FPRB. Kendati telah melakukan sejumlah persiapan jauh-jauh hari, Aka meminta warga untuk aktif dan berpartispasi dalam upaya penanggulangan bencana.
"Harapannya masyarakat juga aktif melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana, mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem. Kemudian secara aktif membagikan informasi yang akurat dan yang berasal dari sumber terpercaya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement
Advertisement