Advertisement

Cuaca Ekstrem, Nelayan Bantul Tak Berani Melaut

Catur Dwi Janati
Kamis, 15 April 2021 - 05:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Cuaca Ekstrem, Nelayan Bantul Tak Berani Melaut Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL- Cuaca ekstrem yang masih mendera sejumlah wilayah termasuk Bantul, membuat para nelayan sulit melaut. Selama lebih dari sepekan, banyak nelayan Bantul meliburkan diri karena kondisi ombak yang begitu tinggi.

Salah satu nelayan Bantul, Dardi Nugroho mengaku sudah sekitar 10 hari tak melaut. Tak sendirian, Dardi menyebut banyak nelayan Bantul lainnya yang juga memilih libur ketimbang memaksakan melaut di tengah kondisi cuaca yang buruk. "Banyak yang libur karena cuacanya enggak bersahabat, ombaknya juga enggak bersahabat. Sudah satu pekan sampai 10 hari kondisi seperti ini," tuturnya Rabu (14/4/2021).

Advertisement

Berdasarkan prakiraan cuaca yang ada, Dardi menyebut kondisi cuaca yang buruk ini masih akan terus berlangsung hingga beberapa hari ke depan. "Ramalannya jelek terus ini. Cuma hari ini yang baik," ujarnya.

Dardi mencoba melaut pada Rabu (14/4/2021), namun ternayata ombak tinggi.  Niat hati membawa tangkapan ikan puluhan kilogram, Dardi justru pulang tanpa ikan satu pun. "Kalau ombaknya bagus ada bawalnya. Tangkapan tadi aja kosong, enggak dapat ikan," ungkapnya.

Baca juga: Salat Tarawih di Gunungkidul, Prokes Masih Dilanggar

Cuaca buruk disebutkan Dardi masih akan berlangsung 10 hari ke depan. Jika benar demikian, maka nelayan Bantul absen melaut sekitar 20 hari. "Ombaknya rada goyang, enggak bagus. Prediksi cuaca buruk ini kalau saya lihat di internet masih sampai 10 hari lagi," tambahnya.

Kondisi cuaca yang kurang mendukung bagi nelayan ini membuat nelayan kembali melakukan berbagai pekerjaan sampingan yang ada. "Kalau nelayan asli Bantul banyak sampingannya, banyak yang bertani. Tapi kalau nelayan dari Cilacap ya tetap menganggur, paling benah-benahi jaring," tuturnya.

Dardi menduga cuaca ektrem yang terjadi sedikit banyak dikarenakan gempa beberapa waktu lalu dan tentunya siklon yang ada. "Gempa juga pengaruh, terus siklon itu juga pengaruh. Kalau nelayan kan perhitungannya pakai hitungan Jawa dan pranata mangsa. Kalau ini ke belakangnya nanti ombaknya banyak yang jelek, tangkapannya juga belum pasti," tandasnya.

Ketua DPC HNSI Bantul, Suyanto tak menampik jika banyak nelayan pantai selatan yang memilih libur karena cuaca yang sedang tidak baik untuk melaut. Situasi cuaca April ini bertolak belakang dengan akhir Maret lalu. Pada akhir Maret lalu tangkapan ikan para nelayan pantai selatan terhitung cukup baik. Pasalnya cuaca saat itu cukup mendukung dan bertepatan dengan masuknya periode tangkapan ikan bawal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement