Panitia Kampung Ramadan Jogokaryan Diberi Teguran
Advertisement
Harianjogja.com, MANTRIJERON – Kemantren Mantrijeron, Kota Jogja memberikan surat teguran kepada penanggungjawab kegiatan Ramadan Kampung Jogokaryan. Dalam surat tertanggal 16 April 2021 tersebut, tertulis bahwa penitia Kampung Ramadan Jogokariyan agar mengatur dan membatasi pembagian takjil, khususnya di area masjid.
Dalam beberapa kali pembagian takjil, masih dalam surat, terlihat adanya konsentrasi kerumunan masyarakat. Sementara untuk kawasan pedagang cenderung lebih lengang, tidak sepadat area masjid.
Advertisement
BACA JUGA : Berawal dari Remaja Masjid, 35 Warga Jogokaryan Terpapar
Menurut Mantri Pamong Praja Mantrijeron, Affrio Sunarno, kerumunan terjadi menjelang pukul 17.00 WIB, terpusat di Masjid Jogokariyan karena antre mengambil takjil dan salat Maghrib. Setelah mendapat teguran dan berkoordinasi, pada hari Sabtu (17/4) panitia mengurangi jumlah takjil dari 3.000 kotak menjadi 2.000 kotak.
“Diberikan hanya pada jemaah yang sudah duduk di dalam atau halaman masjid. Kelebihan diharuskan take away,” kata Affrio saat dihubungi secara daring pada Minggu (18/4/2021).
Pada pantauan Sabtu malam, pihak Kemantren Mantrijeron melihat banyaknya animo masyarakat yang datang ke Jogokariyan, bahkan seperti tidak ada rasa khawatir akan resiko tertular Covid-19. Pada dasarnya, Affrio berterima kasih pada animo masyarakat, namun tetap harus dengan memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
BACA JUGA : Puluhan Orang Terinfeksi Corona, Masjid Jogokaryan Tetap
“Jika masyarakat abai dan terlalu beranimo untuk ke kawasan Masjid Jogokariyan, maka rasanya sia-sia semua usaha untuk memenuhi prokes dalam kegiatan Ramadan di Jogokariyan pada tahun ini,” kata Affrio.
Apabila kerumunan masih ditemukan pada hari-hari selanjutnya, maka masalah ini akan dibahas dalam forum komunikasi pimpinan. Affrio menegaskan apabila panitia Kampung Ramadan pada dasarnya sudah kooperatif dan responsif terhadap perkembangan yang muncul.
“Tapi animo masyarakat dengan perilaku tidak pro prokes yang sangat menyulitkan. Untuk mengendalikan animo masyarakat, jika perlu kami harus menekan akses masuk supaya kegiatan masjid bisa berjalan sesuai kaidah prokes,” kata Affrio.
BACA JUGA : Satu Pasien Covid-19 Klaster Kampung Jogokariyan
Sebelumnya, beberapa cara sudah panitia lakukan untuk menjalankan prokes dan mencegah kerumunan. Seperti kapasitas pedagang hanya terisi 50 persen, dari 356 lapak menjadi 179 lapak. Jarak satu lapak dengan lainnya minimal 2,5 meter. Lalu lintas searah dari Timur ke Barat. Mobil tidak boleh masuk. Ada pemeriksaan dengan thermo gun serta penyediaan hand sanitizer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement