Advertisement
Ada Warga yang Pingsan & 2 Meninggal, Begini Awal Mula Klaster Takziah di Gunungkidul

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah melacak klaster takziah di Kecamatan Panggang sebanyak 370 orang, baik yang melayat dan membantu keluarga yang berduka yang terkonfirmasi COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty di Gunungkidul, Selasa (20/4/2021), mengatakan hingga Selasa, jumlah pelayat dan yang membantu sebanyak 665 orang, 370 orang diantaranya telah dilakukan pelacakan.
Advertisement
Dari total pelayat dan yang membantu, 37 orang memiliki kontak erat. Setalah dilakukan PCR diketahui 34 positif terkonfirmasi COVID-19, tiga negatif dan dua orang meninggal dunia.
"Yang meninggal awal tidak termasuk dua orang yang meninggal dalam klaster. Satu keluarganya dia tapi masih satu klaster," kata Dewi.
Ia mengatakan kluster takziah berawal dari salah seorang warga sakit. Sempat pingsan di rumahnya, warga kemudian menolong dan membawa ke rumah sakit di Yogyakarta pada 22 Maret 2021 lalu. Setelah sampai di rumah sakit, warga ini dites usap (swab). Belum keluar hasilnya warga tersebut meninggal 23 Maret 2021.
Hasil tes usap warga tersebut terkonfirmasi positif beberapa hari setelah meninggal. Setelah hasilnya positif, langsung pelacakan siapa yang menolong hingga sopir yang mengantar ke rumah sakit.
BACA JUGA: Semua Buku Sejarah Modern Indonesia Dikaji Ulang
Hampir semua yang kontak erat positif sudah dilacak. Mulai dari istrinya, anaknya, tetangganya, cucunya, tetangga yang menolong positif semua.
"Dari 34 terkonfirmasi positif COVID-19 pada kluster takziah melakukan isolasi mandiri dan di sejumlah rumah sakit di DIY," katanya.
Sementara untuk di kluster hajatan di Playen, petugas dari Dinkes masih turun di lapangan untuk melakukan pelacakan. "Dari hasil tes usap pada 44 orang, 32 orang positif," katanya.
Berdasarkan data Dinkes total pasien terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 2.521 kasus dengan rincian 2.256 sembuh, 143 dalam perawatan dan 120 meninggal dunia.
Sementara itu, Kepala Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang, Aris Eko Widianto mengatakan penularan kluster takziah telah meluas. Pada awalnya, RT 02 masuk dalam peta zona merah penyebaran COVID-19. Namun, di dalam perkembangannya RT 04 juga masuk zona merah karena penularan dari kegiatan orang melayat.
"Saat ini, RT 02 sudah turun menjadi zona kuning karena tinggal satu warga yang menjalani isolasi mandiri. Sedangkan kegiatan sosial di RT 04 dilarang hingga statusnya dapat turunkan. Selain itu, warga yang terinfeksi wajib melakukan isolasi mandiri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement