Advertisement

Tambang Ilegal di Muara Opak Berhenti, Muncul Lagi di Sebelah Timur

Catur Dwi Janati
Rabu, 21 April 2021 - 18:27 WIB
Bhekti Suryani
Tambang Ilegal di Muara Opak Berhenti, Muncul Lagi di Sebelah Timur GKR Hemas mengunjungi lokasi penambangan pasir di muara Sungai Opak pada Senin (19/4/2021)-Harian Jogja - Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Praktik penambangan pasir ilegal di muara Sungai Opak, Kretek tak kunjung berhenti meski sudah didemo warga dan didatangi aparat. Penambang hanya bergeser tak jauh dari titik semula, namun aktivitas penambangan terus dilakukan.

Koordinator Tolak Tambang Pasir, Setyo tak menampik adanya fakta bergesernya para penambang dari sempadan selatan Hutan Mangrove Baros ke area timur. "Di Jembatan Kretek 2 JJLS itu tadi ada satu dua aktivitas penambangan. Tapi kalau untuk sempadannya, gumuk pasir pembatas antara sungai, laut dan daratan nihil penambang," terangnya pada Rabu (21/4/2021).

Advertisement

"Kalau kita sudah berserah bagaimana regulasi itu diaktivasi. Misalnya nanti sempadan itu masih disentuh, mungkin ada beberapa rencana tindak lanjut," imbuhnya.

BACA JUGA: 4 Kunci Raffi Ahmad Jadi Pengusaha Sukses, Bisa Ditiru Siapa Saja

Setyo mengamati sudah sejak beberapa hari, para penambang pasir tak berani menyentuh area sempadan. Tepatnya pasca dilakukan demo warga tolak tambang pada akhir pekan lalu. Apalagi Senin lalu Anggota DPD RI sekaligus permaisuri Sultan HB X, GKR Hemas juga melihat langsung lokasi tambang ilegal. "Baru tiga hari ke belakang enggak menambang di sempadan. Dari demo sampai hari ini sempadannya steril. Malam juga enggak ada," tuturnya.

Tiga hari steril dari penambangan, menurut Setyo area sempadan jadi lebih terjaga dari kerusakan. "Tiga hari steril dampaknya ya pengurangan jumlah kubikasi pasir tidak berlanjut terus. Hari ini sama kemarin, gelombang tinggi bisa tersapu bersih. Kemarin itu kalau gelombang agak tinggi dihantam satu kali gelombang ke sempadan itu bisa rata lagi," ungkapnya.

"Kalau dihabiskan sempadan itu oleh penambangan pasir itu ombaknya bisa langsung menghantam ke mangrove. Ombaknya itu yang mengakibatkan tebing-tebing Sungai Opak sebelah utara itu kan hempasannya kuat. Arusnya kuat, kembali ke lautnya membawa tanah, jadilah abrasi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement