Advertisement
Siswa SMP Mangunan Kirim Surat dan Lukis Kaus untuk Korban Bencana NTT

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Siswa dan siswi SMP Eksperimental Mangunan, Kalasan, Sleman menulis surat yang ditujukan bagi korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT). Siswa kelas VII dan VIII itu juga melukis kaus yang juga akan dikirimkan kepada anak-anak korban bencana. Selain, itu mereka juga berdonasi buku, mainan, makanan dan pakaian pantas pakai.
Kegiatan sosial itu digelar sejak Senin (26/4/2021) hingga Kamis (29/4/2021) bertempat di SMP Eksperimental Mangunan, Kalasan, Sleman.
Advertisement
Guru SMP Eksperimental Mangunan, Yoles Rosando, mengungkapkan kegiatan itu berlatarbelakang kepedulian terhadap korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur. "Kami bekerja sama dengan komunitas mahasiswa NTT di Jogja, nantinya donasi akan kami sampaikan ke mereka dan diteruskan ke korban bencana di NTT," ujar Yoles di SMP Eksperimental Mangunan Cupuwatu, Kalasan, Sleman.
Yoles menambahkan selain berdonasi, siswa-siswi SMP Eksperimental Mangunan sekaligus juga menuangkan karyanya. "Mereka belajar berkreasi membuat sesuatu yang bisa didonasikan," katanya.
Menurut Yokes, kaus memang sengaja dipilih sebagai sarana untuk menuangkan kreativitas dan donasi. "Ini bentuk kreativitas anak dan integralnya bisa bantu orang lain. Kenapa kaus karena semua punya kaus, baik yang baru maupun tidak, dan bisa jadi sarana spirit ke teman-teman di NTT, karena di kaus ada tulisan spiritnya, sehingga anak-anak di NTT tidak merasa sendirian karen ada yang peduli," katanya.
Yoles menjelaskan isi surat berisi pesan sederhana yang ditujukan ke korban bencana di NTT. "Surat ditujukan ke teman-teman di NTT berisi pesan sederhana untuk penguatan, bahwa mereka tidak sendiri, ada saudara-saudara yang peduli di sini," ujarnya.
Kegiatan sosial yang diadakan siswa SMP Mangunan tersebut bukan sekali ini saja. Di awal-awal pandemi Covid 19 setahun lalu, sejumlah siswa mengumpulkan donasi dalam bentuk uang Rp5.000 untuk gelandangan dan pengemis. Donasi itu dikumpulkan karena pada waktu itu belum ada dapur umum. "Kali kedua ini membuat gerakan sederhana untuk orang lain di NTT," ujar Yoles.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement