Advertisement
Soal Parkir Nuthuk, Dishub Jogja Sebut Sejumlah Lokasi Potensial Jadi Parkir Liar
Ilustrasi. - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemkot Jogja mengakui sejumlah lokasi di Jogja potensial jadi tempat beroperasinya parkir liar. Hal itu menyusul kasus nuthuk harga parkir yang dialami wisatawan Gembira Loka (GL) Zoo.
Kepala Bidang Perparkiran Dishub Kota Jogja, Imanudin Aziz mengatakan potensi parkir liar yang ada di Jogja berada di beberapa titik, salah satunya di sisi timur GL Zoo. Selain itu, adapula parkir liar di Jalan Solo.
Advertisement
Dikatakannya, saat ini ada tiga jenis tarif parkir di Jogja, salah satunya kawasan premium. Untuk kawasan premium, tarifnya progresif atau bisa berlipat-lipat sesuai durasi parkir.
BACA JUGA: Pemda DIY Gencarkan Skrining Covid-19 Pasca-Lebaran
"Jadi Jalan Kebun Raya [sekitar GL Zoo] dan Jalan Urip Sumoharjo memang masuk kawasan premium yang tarifnya progresif. Motor itu Rp2.000 kemudian mobil Rp5.000 di tepi jalan umum untuk dua jam pertama, selanjutnya per jamnya Rp2.500," kata Aziz.
Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja mendorong Dishub Jogja untuk tingkatkan edukasi terhadap petugas parkir. Hal ini agar kasus-kasus petugas parkir yang tidak tahu aturan biaya parkir bisa diminimalisir.
"Dishub Jogja agar senantiasa melakukan edukasi serta pembinaan secara spritual dengan mendatangkan pemuka agama. Misalnya, kalau nuthuk [beri biaya di atas kewajaran] parkir itu tidak berkah. Selain masuk perjara, percayalah rejeki itu tidak akan tertukar," kata Anggota Forpi Jogja, Baharudin Kamba.
Dengan pengemasan edukasi yang santai, harapannya bisa membuat petugas parkir lebih profesional dan jujur. "Karena selama ini cara-cara konvensional termasuk vonis dari hakim ternyata tidak memberikan efek jera bagi pelaku karena terulang lagi," kata Kamba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar UGM Minta Huntap Pascabencana Sumatera Jauhi Zona Merah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Aduan Terbanyak Ombudsman DIY 2025: Pemda, Kepolisian, Layanan Swasta
- Bantul Kekurangan 153 Kepala Sekolah TK hingga SMP
- Lomba Lacak Sinyal ARDF Latih Kesiapsiagaan Bencana di Kulonprogo
- Jemaat Gereja St Albertus Agung Buat Altar dari Barang Bekas
- Guru Besar UGM Usul Sebagian Dana MBG Dialihkan ke Daerah Bencana
Advertisement
Advertisement




