Akhirnya Bertemu Keluarga, Tangis Tersangka Kasus Sate Beracun Pecah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Tersangka pengirim satai beracun yang menewaskan Naba, 10, Nani Aprilliani Nurjaman,25, menangis saat bertemu dengan keluarganya, Kamis (20/5/2021).
Tak hanya Nani, ayah dan ibu perempuan asal Majalengka, Jawa Barat itu juga ikut menangis.
Advertisement
"Semua menangis. Saat mereka bertemu di Polres," kata pengacara Nani, Anwar Ary Widodo, Jumat (21/5/2021).
Tangis itu pecah, sebab setelah 20 hari ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, Nani baru kali ini bertemu dengan keluarganya.
Pada pertemuan itu, kata Anwar, perempuan yang bekerja di salah satu salon di Jogja ini mengaku meminta maaf kepada ayah dan ibunya. Di hadapan kedua orang tuanya, perempuan lulusan SMP ini mengaku tidak ada niatan untuk membunuh.
Keputusannya mengirim satai dan bumbunya di taburi Kalium Sianida kepada Tomi, penyidik Polresta Jogja adalah untuk memberikan pelajaran, karena efeknya hanya mual-mual.
Selain itu, Nani juga mengaku mendapatkan ide mengirim satai yang akhirnya merenggut anak dari driver ojek online setelah mendapatkan saran dari R.
"R nya siapa? Saya juga tidak tahu," lanjut Anwar.
Anwar mengungkapkan mulai menjadi pengacara Nani sejak 10 Mei 2021. Dalam tugasnya, Anwar dibantu Fajar Mulia, dan Wanda Satria Atmaja.
BACA JUGA: Trofi Coppa Italia Tak Cukup Amankan Pirlo di Juventus
Anwar mengatakan, sejak ditunjuk oleh keluarga menjadi pengacara Nani, pihaknya telah beberapa kali mendampingi Nani dalam pemeriksaan. Kali terakhir, Anwar dan tim mendampingi Nani, Kamis (20/5/2021), dengan agenda perbaikan berkas acara pemeriksaan (BAP).
"Perbaikan BAP nya berupa tambahan perbaikan. Menambah yang kurang dari materi pemeriksaan," ucap Anwar.
Selain itu, Anwar juga mengakui jika Kamis (20/5/2021), dirinya bersama tim dan keluarga yang terdiri bapak, ibu dan lurah tempat Nani tinggal mendatangi Polres Bantul untuk menjenguk Nani. Usai dari Polres Bantul, keluarga mendatangi kediaman Bandiman-orang tua dari Naba, korban satai beracun.
"Disana keluarga meminta maaf kepada keluarga korban, dan ikut zikir bersama untuk mendoakan almarhum," terang Anwar.
Sebagaimana diketahui, Nani ditangkap oleh petugas dari Polres Bantul pada 30 April 2021 jam 23.00 WIB di rumahnya, Cepokojajar, Sitimulyo, Piyungan. Nani ditetapkan sebagai tersangka setelah mengirimkan satai beracun kepada salah satu penyidik Polresta Jogja, Tomi, yang beralamat di Villa Bukit Asri, Kasihan, Bantul.
Satai dikirimkan lewat jasa ojek online yang dipesan secara offline. Namun, satai itu justru merenggut jiwa Naba, 10, yang merupakan anak dari Bandiman, driver ojek online yang bertugas mengantar makanan ke ruman Tomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement