Advertisement
Jumlah Hewan Kurban di Bantul yang Disembelih Menurun

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Jumlah sapi di Bantul yang disembelih saat Iduladha tahun ini mengalami tren peningkatan. Hal itu berbanding terbalik dengan jumlah kambing dan domba yang mengalami penurunan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DPPKP Bantul, Joko Waluyo menyampaikan terjadi penurunan jumlah kambing dan domba disembelih tahun ini. Tahun ini penyembelihan sapi untuk kurban mencapai 6.509 ekor. "Sapi potong alami tren kenaikan sedangkan kambing domba turun. Jumlah kambing disembelih 4.596 ekor dan domba 7.353 ekor," terangnya pada Kamis (22/7/2021).
Advertisement
"Tren penurunan kambing dan sapi naik mungkin karena pada pilih pindah kurban sapi. Karena hasil daging yang diperoleh lebih besar dari pada potong kambing dan juga enggak repot, menghemat tenaga," imbuhnya.
Lebih lanjut, Joko menegaskan penurunan kambing terjadi karena beralih ke kurban sapi. "Karena harga kambing sekarang hampir sama dengan kalau urunan kurban sapi," tandasnya.
Baca juga: Hari Ini 88 Warga DIY Meninggal dalam 24 Jam karena Covid-19
Kendati penyembelihan masih terjadi di beberapa tempat Joko meyakini tidak akan terjadi penambahan angka yang signifikan dari domba dan kambing. "Kalau sapi kan jelas naik. Tapi kambing domba jelas turun enggak mungkin kambing domba [angkanya menyusul] kita masih selisih 1.000 ekor lebih," tambahnya
Hingga Kamis (22/7/2021) siang, titik penyembelihan hewan kurban tahun ini mengalami penurunan. Disebutkan Joko, titik penyembelihan kurban tahun ini baru 2.198 lokasi. Padahal tahun kemarin titik penyembelihan tersebar di 2.224 lokai. "Tapi masih ada yang motong hari ini. Mungkin masih ada penambahan, ini belum final," terangnya.
"Kalau pengurangan titik dipengaruhi pedagang menerima pemotongan. Shohibul hanya menerima daging jadi. Itu salah satu bentuk service dari pedagang sapi menerima penyembelihan sekalian," ujar Joko.
Di sisi lain dituturkan Joko adanya pengurangan titik penyembelihan terjadi karena tahun lalu banyak warga yang menyembelih di rumah, sedangkan sekarang banyak yang menyembelih di tempat pedagang sapi. Akhirnya titik penyembelihan menurun. "Tapi kan pedagang tidak disebut titik, itu pedagang. Karena itu menyembelihnya banyak, dari beberapa takmir masjid," tandasnya.
Secara garis besar Joko menyampaikan terjadi penurunan total jumlah hewan kurban yang dipotong tahun ini. Diperkirakan Joko hal tersebut bisa terjadi karena kondisi pandemi yang telah berjalan hampir satu setengah tahun. "Kalau penurunan tren jumlah tenak, karena pandemi setahun lebih. Perekonomian jelas pengaruh. Kalau kita bandingkan 2019 dengan 2020 memang ada tren kenaikan. Tapi waktu itu pandemi belum lama. Lha ini kan sudah berjalan satu setangah tahun. Istilahnya uangnya untuk mencukupi kebutuhn sehari-hari," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Anggaran BMKG Dipangkas Besar-besaran di Tengah Meningkatnya Risiko Bencana Hidrometeorologi
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Penertiban di Pantai Drini: Warga Diberi Waktu hingga 15 Juli Membongkar Mandiri
- Sheila On 7 Bakal Ramaikan JVWF Musicfest 2025 di Lapangan GSP UGM
- Guguran Lava Merapi Terjadi 21 Ribu Kali dalam 6 Bulan Terakhir
- 20 SMP di Gunungkidul Tak Mendapatkan Siswa Baru di SPMB 2025
- Penyebab Tagihan Listrik Penerangan Kampung di Bantul Membengkak, Daya Dinaikkan dan Diduga Dipakai Keperluan Lain
Advertisement
Advertisement