Advertisement
Kematian Covid-19 di Bantul Didominasi Pasien Kesulitan Mengakses Rumah Sakit
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyatakan tingginya kasus kematian karena COVID-19 di daerah ini mayoritas karena pasien gejala sedang hingga berat tidak dapat mengakses rumah sakit rujukan infeksi virus corona.
"Kematian yang terjadi itu karena sekarang banyak [pasien COVID-19] gejala sedang bahkan menuju berat tetapi tidak bisa mengakses rumah sakit atau fasilitas rujukan yang sebetulnya harus menangani mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo di Bantul, Sabtu (31/7/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Covid-19: 1.808 Kasus Kematian Tercatat Hari Ini, Jatim Tertinggi
Dia mengatakan karena pasien terutama gejala berat tidak mendapat penanganan yang semestinya di fasilitas kesehatan terkait, jika pun mendapatkan tempat rujukan itu sudah terlambat. "Tetapi ada juga dari mereka yang tidak sempat mendapat rujukan ke rumah sakit," katanya.
Apalagi, kata dia, misalnya di RS Lapangan Khusus COVID-19 Bantul setiap hari paling tidak harus membuat sekitar 30 triase IGD atau proses penentuan pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
"Dengan perburukan atau saturnasi oksigen rata-rata yang turun 60, 80, dan hampir semua rumah sakit penuh, rata rata BOR (keterisian tempat tidur) di atas 93 persen, sehingga memang sulit sekali mencari rujukan, dan kenapa terjadi, karena kondisinya seperti itu," katanya.
Agus mengatakan pasien COVID-19 dengan gejala sedang ke berat tidak mungkin dirawat di selter atau tempat isolasi yang disediakan pemerintah, karena selter hanya untuk memisahkan orang yang terkonfirmasi positif dan negatif.
BACA JUGA : Kematian Pasien Covid-19 di Jogja Masih Tinggi, Hari Ini 93 Orang Meninggal Dalam 24 Jam
"Selter desa, selter kabupaten hanya untuk gejala yang sedang, karena untuk fasilitasi beberapa konsentrator oksigen dan juga obat-obatan kelasnya harus ke rumah sakit, cuma untuk akses ke rumah sakit sudah penuh, kadang-kadang terpaksa IGD harus buka tutup," katanya.
Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul menyebut total kasus positif per Jumat (30/7) tercatat 41.723 orang, dengan telah dinyatakan sembuh 27.130 orang, sedangkan kasus meninggal 963 orang, sehingga kasus aktif atau pasien yang masih isolasi 13.630 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- 15 Kelurahan di Jogja Masih Belum Mampu Tekan Stunting, Ini yang Dilakukan Pemerintah
- Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, Dedi Risdiyanto Dituntut 5 Tahun 8 Bulan Penjara dan Ganti Rugi Rp1,5 Miliar
- Penyelundupan Benih Lobster Digagalkan di Bandara YIA, Tersangka Melarikan Diri
- Balai Karantina DIY Ingatkan Masyarakat soal Bahaya Ikan Invasif
- UKDW dan De Britto Gelar Pelatihan Desain Bagi Murid
Advertisement
Advertisement