Advertisement
Sultan Tegaskan Wisata di DIY Dibuka Jika Vaksinasi Sudah 80 Persen
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X,s aat ditemui wartawan di Kantor Gubernur DIY, Kamis (21/1/2021). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X memastikan belum akan membuka objek wisata apabila cakupan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya belum mencapai 80 persen.
"Selama kita belum 80 persen (vaksinasi) jangan dibuka. Risikonya masih tinggi," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
Ia meminta pembukaan objek wisata tidak dilakukan secara tergesa-gesa apalagi cakupan vaksinasi di DIY hingga kini baru mencapai 50 persen.
"Kita harus hati-hati. Jangan mau cepat-cepat tapi nanti kasus naik lagi. Kita harus sabar," kata Raja Kraton Jogja ini.
Sebelumnya, Sultan HB X telah meminta pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di wilayahnya dipercepat dengan meningkatkan target menjadi 20.000 suntikan per hari.
BACA JUGA: Upah Minimum 2022 Mulai Disusun, Ini Variabelnya
Menurut Sultan, ketersediaan tenaga kesehatan (nakes) di DIY memadai untuk merealisasikan percepatan vaksinasi sesuai target itu.
Meski demikian, pada kenyataannya target itu sulit dicapai. "Rata-rata 12.000 per hari. Ya saya harap bisa selesai," kata dia.
Dengan berbagai upaya percepatan, ia berharap vaksinasi di DIY bisa mencapai 100 persen pada Oktober 2021.
"Saya minta untuk Oktober ini 100 persen harus bisa dilakukan," ujar Sultan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Umumkan Kenaikan Skor SPI 2025, Ini untuk Mengecek Link
Advertisement
Treasure Bay Bintan Jadi Destinasi Wisata Terbaik di WIA 2025
Advertisement
Berita Populer
- Arus ke Wisata Dominasi Nataru, Dishub DIY Siapkan Rekayasa Lalin
- Bangunan Semipermanen Menjamur di Barat Jembatan Kabanaran
- APBD DIY 2026 Tanpa Peningkatan Jalan, DPRD Desak Usulan ke Pusat
- Pemecatan Lurah-Carik Bohol Gunungkidul Tunggu Putusan Inkrah
- Mahalnya Biaya Politik Dinilai Jadi Akar Korupsi Kepala Daerah
Advertisement
Advertisement



