Advertisement
Pengemasan Menaikkan Nilai Produk UMKM
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) DIY menyebut proses packaging (pengemasan) yang optimal oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) akan dapat memaksimalkan nilai produk. Hal itu bisa semakin menaikkan minat konsumen pada aktivitas jual beli di masa pandemi Covid-19.
Sebagai salah satu sektor yang cukup terpuruk akibat pandemi, UMKM mestinya menjajal proses pengemasan yang kreatif dan inovatif di masa sekarang agar mampu meningkatkan daya tawar produk kepada para konsumen.
Advertisement
"Di masa pandemi ini sektor UMKM mengalami kontraksi sebanyak empat persen di wilayah DIY. Ini kami maklumi karena memang kondisinya demikian. Namun, yang perlu dicatat, UMKM juga berperan cukup baik yakni berkontribusi sebanyak 12 persen terhadap PDRB DIY di masa pandemi Covid-19," kata Kepala Disperindag DIY, Aris Riyanta dalam webinar series, Jumat (24/9).
Aris menyebut, webinar yang dilaksanakan untuk ke tujuh kalinya itu adalah rangkaian pelatihan yang ditujukan kepada pelaku UMKM se-DIY. Akan ada 13 pertemuan yang dilakukan dengan mengangkat beragam tema dengan tujuan peningkatan kualitas pengelolaan usaha UMKM di DIY. "Kami harap teman-teman pelaku UMKM bisa mengikuti seluruh pertemuan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk membangkitkan sektor ini di masa pandemi," kata Aris.
Menurut Aris, meski terlihat sederhana proses pengemasan dalam suatu produk adalah sangat penting dalam menarik minat konsumen dan bersaing dengan produk lainnya.
Pengemasan produk yang menarik bisa memberikan nilai tambah yang lebih bagi suatu produk. "Misalnya saja kopi, produk yang satu ini sebenarnya biasa. Tapi belakangan banyak yang mengemasnya dengan nilai tambah yang mampu memberikan konsep berbeda sehingga bisa menjadi andalan dan kreatif," ucap dia.
Proses Konsumen
Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Rina Herani mengungkapkan, terdapat perbedaan yang mendasar dalam proses packaging suatu produk.
Rina berpendapat, packaging setelah pembelian kadang kala tidak terlalu berpengaruh dalam menentukan proses konsumen dalam memilih suatu produk. Biasanya produk yang telah memiliki nama atau brand tetap dipilih oleh konsumen terlepas dari bagaimana mereka mengemas produk itu.
Sedangkan, untuk packaging sebelum pembelian adalah packaging yang sudah disentuh atau bisa dilihat sebelum konsumen membeli. Jadi ada peran dari bentuk packaging dalam proses penentuan konsumen untuk membeli atau tidak membeli dari produk tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Advertisement
Advertisement