Advertisement

Kemasan Minyakita Tak Sesuai Takaran Ditemukan di Gunungkidul

David Kurniawan
Rabu, 12 Maret 2025 - 13:27 WIB
Ujang Hasanudin
Kemasan Minyakita Tak Sesuai Takaran Ditemukan di Gunungkidul Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih saat membuka operasi pasar yang digelar di Pasar Argosari, Wonosari. Rabu (12/3/2025)./ Harian Jogja - David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan Gunungkidul menemukan kemasan minyak goreng Minyakita tidak sesuai takaran. Upaya pengawasan akan terus dilakukan sebagai salah satu cara untuk perlindungan konsumen.

Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, adanya temuan kemasan Minyakita tak sesuai takaran langsung ditindaklanjuti dengan melakukan uji petik. Adapun hasilnya, ada kemasan yang isinya tidak sesuai dengan takaran yang tertera dalam botol.

Advertisement

“Tulisannya 1.000 liter, tapi setelah dicek hanya 980 mililiter. Ada kekurangan sekitar 20 mililiter,” kata Kelik kepada wartawan, Rabu (12/3/2025).

Meksi demikian, ia memastikan tidak semua takaran Minyakita yang kurang. Pasalnya, untuk kemasan plastic saat dicek hasilnya sesuai dengan isi.

“Temuan kekurangan takaran pada kemasan botol ini sudah kami sampaikan ke Direktorat Meteorologi untuk ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Kelik mengatakan, upaya pengawasan dengan melakukan uji petik terus dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen sehingga tidak ada yang merasa dirugikan.

“Uji petik tentang takaran akan terus dilakukan. Idealnya, isi didalam seharusnya sesuai dengan takaran yang ada di kemasan,” imbuh mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul ini.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih saat melakukan operasi pasar mengaku sempat ragu terkait dengan takaran. Hal ini dikarenakan banyak kasus di sejumlah daerah yang ditemukan kasus isi tidak sesuai dengan takaran.

BACA JUGA: Mudik Lebaran 2025, Survei Kesiapan Jalan di Gunungkidul Segera Dilakukan

“Makanya saya minta dinas perdagangan untuk uji petik. Hasilnya, memang ada yang tidak sesuai dengan takaran dan ini tidak boleh dilakukan,” katanya.

Menurut dia, proses mengurangi takaran merupakan dosa besar sehingga jangan sampai terjadi lagi. “Tidak boleh mengurangi takaran. Tadi saya berpesan ke pedagang untuk menjual dengan Amanah,” katanya.

Endah mengatakan, untuk menjaga stablitas harga kebutuhan pokok di Bulan Puasa dan jelang Lebaran dilaksanakan operasi pasar, yang salah satunya digelar di Pasar Argosari, Wonosari. Selain itu, juga menghindari ulah spekulan nakal yang menimbun komoditas tertentu.

Didalam operasi pasar ini dilaksanakan dengan menyediakan dua komoditas. Yakni, minyak goreng dengan harga Rp15.500 per liter sehingga harganya lebih rendah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp15.700 per liter.

“Komoditas kedua gula pasir. Harga normal di kisaran Rp17.500 per kilonya, tapi dalam operasi pasar dipatok Rp16.000 per kilonya,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK, Golkar: Itu Urusan Pribadi

News
| Rabu, 12 Maret 2025, 15:07 WIB

Advertisement

alt

WISATA TURKIYE: Ingin Melihat Jubah Nabi Muhammad SAW, Datanglah ke Masjid Hirkai Serif

Wisata
| Rabu, 12 Maret 2025, 15:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement