Advertisement
Rumah Sakit Waspadai Potensi Lonjakan Kasus

Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Kasus corona yang cenderung melandai berdampak terhadap tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit. Meski demikian, pihak rumah sakit rujukan tetap menyiapkan antisipasi pada saat terjadi lonjakan kasus.
Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati mengatakan, hingga Minggu (24/10) siang ada dua pasien positif yang dirawat. Selain itu, ada enam pasien dalam status suspek corona yang menjalani perawatan.
Advertisement
Adapun tempat tidur yang disediakan 28 unit. Rinciannya, sebanyak 14 tempat tidur untuk pasien dewasa, anak-anak ada enam unit, ibu bersalin tiga tempat tidur dan lima unit untuk perawatan bayi.
“Sekarang banyak yang kosong karena yang dirawat bisa dihitung dengan jari,” kata Heru, Minggu (24/10).
Meski demikian, dia mengakui tetap mewaspadai adanya potensi lonjakan kasus. Skenario yang dipersiapkan dengan menyiapkan perluasan tempat tidur perawatan pada saat sewaktu-waktu dibutuhkan. “Mudah-mudahan tidak ada lonjakan kasus, tapi akan kami persiapkan menambah ruang perawatan saat ada penambahan pasien yang membutuhkan penanganan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, kasus penularan corona yang semakin terkendali berdampak terhadap kapasitas ruang perawatan di rumah sakit rujukan.
Ia pun mengklaim ruang perawatan corona sempat kosong karena tidak ada pasien yang dirawat. Meski demikian, pada Minggu siang tercatat ada dua pasien positif sedang menjalani perawatan di RSUD Wonosari. “Mudah-mudahan terus terkendali sehingga tidak ada lonjakan lagi,” katanya.
Dewi mengungkapkan, upaya penanggulangan corona tidak hanya dengan mengencearkn program vaksinasi. Pasalnya, pencegahan juga membutuhkan paritisipasi aktif dari masyarakat. Salah satunya, terus patuh dan berdisiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Tidak boleh abai karena jika tidak patuh potensi tertular semakin tinggi. Oleh karenanya, masyarakat harus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus penularan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
Advertisement
Advertisement