Advertisement
Kasus Penganiayaan Gegara Pilihan Lurah di Gunungkidul Diselidiki Polisi
![Kasus Penganiayaan Gegara Pilihan Lurah di Gunungkidul Diselidiki Polisi](https://img.harianjogja.com/posts/2021/11/01/1087073/penganiayaan.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Jajaran Satreskrim Polres Gunungkidul melakukan penyelidikan berkaitan dengan penganiayaan dengan NG, warga Kalurahan Bedoyo, Ponjong. Diduga penganiayaan terjadi karena beda pilihan dalam pemilihan lurah yang berlangsung Sabtu (30/10/2021).
Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan berkaitan dengan dugaan penganiayaan yang berkaitan dengan hasil pilihan lurah di Kalurahan Bedoyo. Menurut dia, korban berinisial NG dan laporan terkait dengan kasus ini dibuat oleh istrinya pada Senin (1/11/2021).
Advertisement
“Sudah kami terima laporannya,” katanya, kemarin.
Suryanto menjelaskan, kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan ini sedang ditangani Satreskrim Polres Gunungkidul. Adapun laporan yang masuk dijadikan dasar untuk kepentingan penyelidikan. “Masih proses dan nanti ada perkembangannya akan disampaikan ke masyarakat,” ungkapnya.
BACA JUGA: Belanja Kelompok Masyarakat Bawah Lebih Lambat Pulih akibat Pandemi
Istri korban, T mengatakan, sebelum penganiaayaan dilakukan, ada dua orang yang merupakan tim sukses dari calon kalah mendatangi rumahnya pada Minggu (31/10/2021) siang. Keduanya mencari suaminya untuk dibawa pergi. “Habis kejadian ini suami saya sulit ditemukan dan saat dihubungi tidak bisa,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Dia pun berusaha mencari keberadaan suaminya itu. Namun pada saat mencari mendapatkan kabar kalau yang dicari telah berada di rumah. “Saya pun pulang dan kaget suami saya sudah dalam keadaan luka memar di beberapa bagian,” katanya.
Atas kejadian ini, korban pun dibawa ke salah satu klinik kesehatan di Jalan Baron di Kapanewon Wonosari. “Harus dirawat dan ada juga polisi datang untuk bertanya, tapi belum bisa lancar karena di bagian rahang masih sakit,” katanya.
Dia menduga peristiwa penganiayaan terjadi karena adanya perbedaan pilihan lurah. Terlebih lagi, selisih antara dua calon sedikit karena hanya terpaut 16 suara. “Saya pun melaporkan kasus ini ke polisi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kehabisan Bekal, Warga Sumut Nekat Curi Uang Infak Toilet Musala di Sragen
- Ribuan Orang di Pasar Jongke Berebut Foto dan Bingkisan Presiden Jokowi
- Gibran Minta Teguh Prakosa Berjejaring dengan Pemerintah Pusat dan Pengusaha
- Tepergok Curi Ponsel Marbot Masjib, Pemuda Karangmalang Sragen Ditangkap Warga
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Lurah Caturtunggal Agus Santoso Segera Dipecat
Advertisement
Advertisement