Advertisement

Kasus Penganiayaan Gegara Pilihan Lurah di Gunungkidul Diselidiki Polisi

David Kurniawan
Senin, 01 November 2021 - 16:37 WIB
Bhekti Suryani
Kasus Penganiayaan Gegara Pilihan Lurah di Gunungkidul Diselidiki Polisi Ilustrasi penganiayaan. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Jajaran Satreskrim Polres Gunungkidul melakukan penyelidikan berkaitan dengan penganiayaan dengan NG, warga Kalurahan Bedoyo, Ponjong. Diduga penganiayaan terjadi karena beda pilihan dalam pemilihan lurah yang berlangsung Sabtu (30/10/2021).

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan berkaitan dengan dugaan penganiayaan yang berkaitan dengan hasil pilihan lurah di Kalurahan Bedoyo. Menurut dia, korban berinisial NG dan laporan terkait dengan kasus ini dibuat oleh istrinya pada Senin (1/11/2021).

Advertisement

“Sudah kami terima laporannya,” katanya, kemarin.

Suryanto menjelaskan, kasus dugaan pengeroyokan dan penganiayaan ini sedang ditangani Satreskrim Polres Gunungkidul. Adapun laporan yang masuk dijadikan dasar untuk kepentingan penyelidikan. “Masih proses dan nanti ada perkembangannya akan disampaikan ke masyarakat,” ungkapnya.

BACA JUGA: Belanja Kelompok Masyarakat Bawah Lebih Lambat Pulih akibat Pandemi

Istri korban, T mengatakan, sebelum penganiaayaan dilakukan, ada dua orang yang merupakan tim sukses dari calon kalah mendatangi rumahnya pada Minggu (31/10/2021) siang. Keduanya mencari suaminya untuk dibawa pergi. “Habis kejadian ini suami saya sulit ditemukan dan saat dihubungi tidak bisa,” katanya kepada wartawan, kemarin.

Dia pun berusaha mencari keberadaan suaminya itu. Namun pada saat mencari mendapatkan kabar kalau yang dicari telah berada di rumah. “Saya pun pulang dan kaget suami saya sudah dalam keadaan luka memar di beberapa bagian,” katanya.

Atas kejadian ini, korban pun dibawa ke salah satu klinik kesehatan di Jalan Baron di Kapanewon Wonosari. “Harus dirawat dan ada juga polisi datang untuk bertanya, tapi belum bisa lancar karena di bagian rahang masih sakit,” katanya.

Dia menduga peristiwa penganiayaan terjadi karena adanya perbedaan pilihan lurah. Terlebih lagi, selisih antara dua calon sedikit karena hanya terpaut 16 suara. “Saya pun melaporkan kasus ini ke polisi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement