Advertisement
Dinkes Bantah Klaster Takziah Menyebar ke Gunungkidul
![Dinkes Bantah Klaster Takziah Menyebar ke Gunungkidul](https://img.harianjogja.com/posts/2021/11/05/1087469/corona-virus.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Dinas Kesehatan memastikan klaster penyebaran virus corona dari kegiatan takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul tidak sampai menyebar ke Gunungkidul. Meski demikian, masyarakat diminta tetap mewaspadai penularan dengan terus mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, sudah melakukan tracing berkaitan dengan adanya warga Gunungkidul yang tertular virus corona dari kegiatan takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul. Meski demikian, hasil penelusuran dipastikan tidak ada warga lain yang tertular dari klaster tersebut.
Advertisement
“Tidak ada,” kata Dewi, Jumat (5/11/2021).
BACA JUGA: Usai Temui Putra Mahkota Abu Dhabi, Jokowi Bawa Oleh-oleh Investasi Rp468 Triliun
Menurut dia, potensi penularan virus corona masih terjadi, namun jumlahnya terhitung sedikit. Sebagai gambaran, pada Jumat dilaporkan tidak ada tambahan kasus baru. Sedangkan untuk pasien sembuh ada tambahan enam orang.
“Total kasus corona di Gunungkidul ada 17.918 orang yang dinyatakan positif. Dari jumlah ini, 16.867 pasien dinyatakan sembuh, 22 orang masih menjalani perawatan dan sebanyak 1.209 warga dinyatakan meninggal dunia karena corona,” ungkapnya.
Meski angka penularan masih terkendali, Dewi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi penularan. Selain terus menggerakan program vaksinasi, warga juga diminta untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Tidak boleh abai karena potensi penularan masih bisa terjadi. Jadi, tetap harus dispilin dan patuh menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta. Menurut dia, kedisiplinan dari masyarakat merupakan kunci agar tidak terjadi lonjakan kasus gelombang ketiga di Bumi Handayani.
“Masyarakat harus berpartisipasi untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga penularan dengan terus menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, upaya vaksinasi juga akan terus digencarkan di seluruh wilayah,” katanya.
Sunaryanta mengungkapkan dengan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan juga sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi yang terkontraksi karena wabah. “Untuk pemulihan dengan cara pengembangan ekonomi kerakyatan, kepariwisataan dan investasi. Ketiganya ini jadi kunci utama untuk bangkit,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement