Advertisement
Antisipasi Lonjakan Kasus saat Nataru, Kulonprogo Tambah Bed di Rumah Sakit
Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo memastikan layanan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di Kulonprogo baik di rumah sakit milik Pemkab Kulonprogo maupun swasta tetap difungsikan. Meskipun, kasus positif Covid-19 harian di Kulonprogo turun signifikan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati, mengatakan pembukaan layanan tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang dan sejumlah rumah sakit swasta di Kulonprogo sebagai langkah antisipasi euforia masyarakat menyambut libur natal dan tahun baru.
Advertisement
"Kita terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di kemudian hari. Sebab, kita masih mengkhawatirkan situasi sampai dengan awal tahun 2022. Akhirnya, kami memutuskan tempat tidur bagian pasien positif Covid-19 yang sebelumnya sudah ada sementara ini belum dialihkan. Kami bahkan menambah 30 tempat tidur di RSUD Wates," terang Baning pada Minggu (7/11/2021).
Merujuk pada data yang dimiliki oleh gugus tugas setempat, total kapasitas tempat tidur Covid-19 di Kulonprogo sebanyak 111 tempat tidur. Angka tersebut berasal dari kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RSUD Wates sebanyak 72 tempat tidur. RSUD Nyi Ageng Serang sebanyak 39 tempat tidur. Terakhir, di RS swasta sebanyak 37.
Dikatakan Baning, penambahan kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 di RS rujukan penanganan Covid-19 berimbas kepada penonaktifan sementara fungsi dari gedung isolasi terpusat Rusun Giripeni. Namun, fasilitas layanan kepada pasien positif Covid-19 yang ada di gedung isolasi terpusat tetap bisa difungsikan sewaktu-waktu.
"Jadi, sewaktu-waktu diperlukan, gedung isolasi terpusat di Rusun Giripeni bisa digunakan kembali. Petugas yang sebelumnya ditempatkan di gedung isolasi juga bisa bertugas kembali. Mereka (petugas) stand by ya," ungkap Baning.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan euforia masyarakat seiring dengan menurunnya level PPKM berjenjang menjadi perhatian serius dari Pemkab Kulonprogo. Euforia masyarakat yang berlebihan dikhawatirkan berdampak kepada potensi penularan Covid-19.
"Dalam keadaan yang sudah landai saja masih terjadi klaster penularan Covid-19 dari sebuah acara masyarakat di kabupaten Bantul. Sejumlah warga di kabupaten lainnya ikut masuk dalam klaster penularan Covid-19 tersebut. Masyarakat di Kulonprogo kami imbau agar lebih waspada," kaya Fajar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
- Adik Aniaya Kakak hingga Meninggal di Kalikotes Klaten, Penyebab Masih Misteri
- Bus Eka Seruduk Truk Muatan Keramik di Tol Kebakkramat Karanganyar, 1 MD 4 Luka
- Hingga Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Muntahkan Abu 1.000 Meter
Berita Pilihan
Advertisement
Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement